Sistem informasi akademik merupakan suatu sistem informasi akademik yang dibangun untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dalam kegiatan administrasi akademik kampus secara online.
Sekarang ini, seluruh perguruan tinggi di Indonesia mulai berbenah dalam pengolahan data dan pelayanan akademiknya. Sebagian besar sudah menggunakan sistem informasi akademik berbasis digital dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi penanganan datanya. Sistem informasi akademik memberikan kemudahan dalam penanganan data–data mahasiswa dengan efektif dan efesien. Dengan memiliki sistem informasi terintegrasi, perguruan tinggi akan lebih mudah melakukan pengolahan data mahasiswa.
Minimnya akses informasi yang diberikan oleh pihak USU menjadi salah satu tantangan tersendiri yang harus di hadapi para mahasiswanya. Selain minimnya akses, informasi yang beredar pun hanya melalui aplikasi Whatsapp dan tidak melalui informasi satu pintu. Informasi tersebut sering kali hanya melalui forward massage yang harus di pastikan terlebih dahulu kebenarannya. Sehingga tidak heran banyaknya mahasiswa yang ketinggalan informasi tersebut.Berikut beberapa tanggapan mahasiswa tentang minimnya akses informasi bagi mahasiswa di USU
Gilang Ramadhan – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2019
Menurut saya pada era digital seperti masa sekarang ini, seharusnya segala informasi mudah untuk diakses bagi setiap orang. Namun realitas lapangan tidak sesuai dengan harapan, banyak sekali salah informasi yang terjadi di realitas lapangan. Contoh yang dialami bahwa ada informasi yang sangat mendadak atau pun tidak terjamah oleh mahasiswa USU terkhususnya adik-adik mahasiswa baru 2022 yang terkejut oleh besaran UKT. Seharusnya birokrat kampus melakukan sosialisasi terlebih dahulu terkait kenaikan tersebut, banyak sekali adik-adik mahasiswa baru 2022 nyaris tidak bisa melanjutkan untuk belajar di USU dikarenakan lonjakan UKT yang tidak disosialisasikan tersebut dan terkesan tidak transparan terhadap mahasiswa yang secara struktural adalah mitra yang saling berhubungan.
Dan seharusnya pihak kampus harus melakukan sosialisasi terkait apapun kebijakan yang akan diberlakukan, bukan langsung memberikan surat pemberitahuan tanpa ada sosialisasi terhadap civitas akademika yang ada di kampus USU. Pihak kampus seharusnya memanfaatkan semua platform yang ada untuk akses informasi, sehingga tidak ada miss informasi dari hierarki tertinggi hingga terendah.
Ricky Aprian Hardiansyah – Fakultas Kesehatan Masyarakat 2019
Menurut saya akses informasi untuk mahasiswa/i USU sangat kurang. Dikarenakan masih banyak mahasiswa yang salah informasi atau sering didapatkan hanya beberapa mahasiswa saja yang mendapatkan informasi. Hal ini membuktikan bahwasannya informasi yang di berikan tidak merata keseluruh mahasiswa. Informasi yang tidak merata ini membuat para mahasiswa tidak tahu info yang ter-update contohnya pada kenaikan UKT. Bukan hanya minimnya akses informasi tetapi masih ada informasi yang kurang jelas sehingga para mahasiswa menduga-duga informasi. Ketidakjelasan informasi akan membuat mahasiswa menjadi bingung atas informasi yang disampaikan. Informasi adalah salah satu kebutuhan mahasiswa di bangku perkuliahan baik informasi terkait kuliah, beasiswa atau informasi terkait sesuatu mengenai universitas. Minimnya akses informasi dapat membuat universitas menjadi lambat dalam kemajuannya karena informasi tersebut tidak sampai secara langsung kepada mahasiswanya.
Menurut saya seharusnya penyebaran informasi tidak hanya dilakukan di sosial media saja tetapi penyebaran informasi dapat melalui pemerintahan mahasiswa atau organisasi-organisasi bahkan seharusnya fakultas dan prodi dapat ikut ambil andil dalam penyebaran informasi sehingga para mahasiswa dapat merata mengetahui informasinya. Ada satu yang saya pikirkan yaitu membuat platform/aplikasi khusus untuk mahasiswa USU agar dapat berkomunikasi dan menyebarkan informasi di aplikasi tersebut sehingga informasi yang diberikan lebih akurat serta sampai ke seluruh mahasiswa.
Christalin Natasya Ompusunggu – Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2020
Masalah minimnya akses informasi bagi mahasiswa USU menurut saya sangat disayangkan. Mahasiswa juga butuh informasi penting terutama informasi mengenai keberlangsungan akademik kita. Seperti contoh yang saya alami belakangan ini. Kebetulan saya ikut Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), disaat pengurusan rekognisi matakuliah dari universitas kita ke mata kuliah universitas tujuan itu cukup sulit. Mungkin karena miss komunikasi antara pihak pengurus akademik, dekan, dan kaprodi saya juga kurang tahu. Juga informasi mengenai program-program kampus merdeka lainnya juga seperti kurang sosialisasi kepada mahasiswa. Dari pihak mahasiswa kemungkinan banyak yang berminat akan tetapi karena akses informasi program-program tersebut kurang disebar luas makanya mereka ketinggalan program akademik yang akan dilaksanakan.
Menurut saya penyebaran informasi yang efektif, memanfaatkan sosial media aktif seperti grup Telegram, Whatsapp per prodi atau fakultas, memanfaatkan Instagram, posting di Instagram maupun twitter dan masih banyak lagi kali ya cakupannya lebih luas. Selain itu lebih cepat sebaran info nya menurut saya jika menggunakan sosial media, apalagi sekarang juga kan masa pandemi gitu, jadi pasti banyak mahasiswa menggunakan sistem online gitu si.
Tri Aulia Sasmita Hasibuan – Fakultas Hukum 2020
Menurut saya sebaiknya informasi yang mendadak seperti kenaikan UKT kemarin, bahkan info cara pembayaran UKT kemarin yang berubah dari sebelumnya itu lebih baik di sosialisasikan terlebih dahulu kepada mahasiswa atau diberitahukan dahulu dari setiap fakultas jangan tiba-tiba mengeluarkan informasi yangg mendadak begitu. Dan satu hal lagi, mengapa informasi dari kampus itu sangat terbatas ya? Tidak transparan gitu. Misalnya ada persoalan mengurus surat menyurat di kampus itu sangat minim banget informasinya sehingga terkesan informasi yang diberikan itu di lempar kesana sini dan hal itu menurut saya tidak transparan.
Menurut saya penyebaran informasi dari media sosial sebenarnya sudah cocok untuk di terapkan karena kan sekarang sudah serba digital ya. Tetapi untuk waktu pemberitahuannya itu loh tolong untuk tidak menginformasikan dalam waktu yang singkat.
Uli Amsyah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2020
Minimnya informasi ini buat banyak mahasiswa USU susah, terutama mahasiswa baru (maba) yang dimana mereka pastinya sedang dimasa mencari informasi mengenai pendaftaran ulang dan lain sebagainya. Apalagi UKT maba yang seperti kita ketahui naik 100% dari tahun-tahun sebelumnya sehingga banyak maba yang sulit membayar UKT.
Menurut saya untuk penyebaran informasi seharusnya lebih menerapkan sistem media partner dan bisa juga bekerjasama dengan LPM atau media lain yang ada di USU untuk penyebaran informasi-informasi terkait USU.
Lianda Grace Kella – Fakultas Pertanian 2021
Menurut saya akses informasi bagi mahasiswa USU tergantung cara kita masing-masing dalam mencari informasi terbaru. Mungkin memang akses informasi bisa dibilang minim, tetapi biasanya akses informasi dikatakan minim karena mahasiswa kurang melakukan cek terhadap informasi terbaru seperti dari instagram official USU, dan sebagainya. Dan juga untuk informasinya, seharusnya jangan mendadak diberitahukan karena ada beberapa informasi yang baru diberitahukan pada H-2.
Kalo menurut saya agar mahasiswa tidak merasa tertinggal, tentunya kita harus benar-benar memiliki rasa ingin tau akan informasi terbaru. Kemudian penyebaran informasi yang paling efektif ialah lewat media sosial, terutama instagram. Karena rata-rata atau bahkan semua mahasiswa sudah memiliki akun instagram.
Given Athallah Sandi – Fakultas Psikologi 2021
Menurut saya akses informasi di USU memang masih minim, karena banyak hal yang bahkan saya tau informasinya hanya dari mulut ke mulut saja. Seperti kenaikan UKT, saya mengetahui ini pun dari anak angkatan 2022. Dan pemberian informasi dari platform instagram sendiri terkadang kurang jelas dalam menjelaskannya seperti saat heregritasi online, yang membuat saya harus bertanya ke teman-teman yang lain ataupun ke kakak tingkat dan juga dosen. Jadi saya berharap USU dapat membuat akses informasinya menjadi lebih baik dan jelas, yang dapat memudahkan para mahasiswa untuk mencari informasi dengan tepat.
Menurut saya akses informasi yang efektif digunakan sekarang seperti dari instagram dan lainnya, lebih baik serta diperjelas lagi informasi-informasinya agar tidak banyak mahasiswa yang bertanya berulang-ulang. Dan juga lebih baik lagi jika informasinya dapat disampaikan melalui aplikasi chat mahasiswa seperti Line atau Whatsapp oleh pemerintahan mahasiswa fakultas masing-masing maupun perwakilannya, agar mahasiswa tidak tertinggal informasi.