BOPM Wacana

Kala USU “Bersolek”

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Apriani Novitasari

USU kini tengah merapikan wujudnya dengan pemolesan hampir di setiap sudut. Namun, masa bersoleknya masih setengah jalan sebelum mencapai sempurna

Gedung Baru | Suasana lorong gedung E FISIP, Selasa (23/4). Gedung ini memiliki sebelas kelas dengan muatan bervariasi yakni 35, 41, 60 sampai 100 mahasiswa. | Wenty Tambunan
Gedung Baru | Suasana lorong gedung E FISIP, Selasa (23/4). Gedung ini memiliki sebelas kelas
dengan muatan bervariasi yakni 35, 41, 60 sampai 100 mahasiswa. | Wenty Tambunan

Devin Defriza Harisdani, dosen Fakultas Teknik(FT) dipanggil Rektor Prof Syahril Pasaribu melalui Pembantu Rektor (PR) II Armansyah Ginting, Juni 2011 lalu. Ia ditugaskan membuat unit kerja perencanaan, penganggaran, dan pengembangan aset USU sebagai program kerja rektor. Namun, ia tak tahu mengapa ia yang terpilih mengerjakan proyek tersebut. Saat itu, yang terpikir olehnya adalah membuat satu nama sebagai simbol untuk unit kerja itu, agar mudah diingat semua orang. Perkara nama bukan hal mudah, Agustus 2011 lalu Devin, serta rektor secara bersama sengaja mengelilingi kampus untuk melihat infrastrukrtur kampus sambil memikirkan nama itu.

Pertemuan informal berakhir pada nama ASRI, singkatan dari Akademik, Sinambung, Relevan, dan Integral (ASRI) yang kemudian digabungkan dengan kata USU, berkenaan pada isu strategis. Pada September dan Oktober tahun lalu, Devin dan rektor beserta jajarannya melakukan rapat dengan dekan dan pembantu dekan (PD) II seluruh fakultas untuk membahas ini.

Diceritakan Devin, sebagai sebuah program yang diwujudkan dalam kegiatan kerja pemeliharaan, rehabilitasi atau renovasi, aset infrastruktur, diperlukan tim dalam menyusun rencana kegiatan dan perkiraan anggaran serta operasional teknis pelaksanaan kegiatan program kerja di bawah Biro Perencanaan dan Kerjasama USU. Ia sendiri yang menyusun tim yang membantunya di USU ASRI.

Maka, pada 2011 lalu keluarlah Surat Keputusan (SK) Rektor mengenai Pengangkatan Tim Perencanaan, Penganggaran dan Pengembangan Aset dengan Devin sebagai Manajer Tim Pelaksana dari program kerja tersebut. Kemudian, SK untuk meresmikan nama unit kerja rektor USU ASRI pada 9 Januari 2012.

Maret 2012 dilaksanakan program Pekerjaan Pengembangan Hutan di lingkungan USU, diinisiasikan sebagai kegiatan pembuka dan sosialisasi USU ASRI 2012, dengan pelaksanaan kegiatan Penanaman Pohon dan Bersih ­Bersih Kampus.

Devin mengaku pada dasarnya sejak September 2011 pihak fakultas sudah tahu mengenai USU ASRI, namun pada 9 Januari sosialisasi resmi dilakukan oleh rektor pada rapat kerja awal tahun yang dihadiri oleh senat akademik dan para dekan. Lagipula, setiap pengadaan infrastruktur yang dilakukan USU ASRI di tiap fakultas selalu dikomunikasikan pada dekanat di fakultas tersebut. “Jadi mustahil kalau pihak dekanat sampai tidak tahu apa yang sedang dibangun dan bagaimana pengerjaannya di fakultasnya sendiri,” tambahnya. Sedangkan untuk sosialisasi kepada mahasiswa dilakukan melalui spanduk yang sudah dipasang sejak awal terbentuknya USU ASRI.

Hal ini dibenarkan PD II Fakultas Hukum (FH) Syafruddin Sulung Hasibuan. Ia mengaku mendapat sosialisasi USU ASRI dari rapat kerja awal tahun dengan rektor. “Selanjutnya, dekan tersebut yang mensosialisasikan pada bawahannya,” imbuhnya.

Maka sejak saat itulah USU ASRI mulai jalan. Mengusung cita­-cita National Achievement with Global Reach untuk peningkatan pelayanan dan kualitas di kampus, infrastruktur dan sarana pendukung, pelaksanaan rencana strategis (Renstra) USU 2010-­2014 danuntuk pengembangan prioritas dan strategis.

Awalnya USU ASRI bukanlah suatu lembaga atau unit penunjang permanen, hanya merupakan Project Management Unit (PMU) terkait program-­program pengembangan institusi, yang wewenang pembentukannya berada pada Rektor USU sebagai eksekutif, “sekarang udah diganti jadi Tim Pelaksanaan Program Kerja USU ASRI,” sahutnya.

Pasca perubahan menjadi Tim Pelaksanaan Program Kerja USU ASRI Devin yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Tim Pelaksana Program Kerja USU ASRI berganti menjadi Ketua Tim Pelaksana Program Kerja USU ASRI.

USU ASRI sebagai rangkaian program tidak dirumuskan tiba-­tiba tetapi memiliki pijakan dalam Rencana Strategis (Renstra) USU 2010­-2014. Pada Isu Strategi poin 2 Renstra ditegaskan bahwa USU ASRI merupakan program yang mengintegrasikan seluruh kegiatan yang relevan dan berkesinambungan untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas akademik di USU.

Devin mengatakan program kerja USU ASRI tidak memiliki target tertentu,
karena masa pengerjaannya memang dilakukan sampai selesai masa kerja rektor. “Jadi pengerjaannya sampai 2015,” sahutnya.

Taman USU | Suasana taman yang berada di depan Biro Rektorat, Kamis (25/4). Taman ini kini sering dijadikan tempat rekreasi oleh masyarakat. | Andika Syahputra
Taman USU | Suasana taman yang berada di depan Biro Rektorat, Kamis (25/4). Taman ini kini sering dijadikan tempat rekreasi oleh masyarakat. | Andika Syahputra

Namun untuk beberapa pengadaan fasilitas dilakukan secepat mungkin, pemeliharaannya yang dilakukan setiap tahun sampai waktunya selesai. Menurut Chairuddin P Lubis, Rektor USU periode 2005­-2010 berpendapat USU ASRI yang mengacu nama akademik, sinambung, relevan, dan integral masih hanya sebatas bangunan. Menurutnya, ada tiga hal yang dapat menentukan suatu universitas bagus, yaitu akademik, termasuk dosen, mahasiswa, dan pegawai, lalu perpustakaan untuk meningkatkan kualitas belajar mahasiswa dan ikatan alumni dengan mahasiswa untuk dalam berdiskusi seputar dunia kerja.

Menanggapi hal tersebut, Devin mengaku pada dasarnya program USU ASRI ini memang merupakan kebijakan pengembangan dalam Renstra USU 2010-­2014 pada poin Infrastruktur dan Aset. Devin mengatakan program USU ASRI menampung pelaksanaan Renstra USU 2012­-2015, khususnya pelaksanaan program­-program pengembangan infrastruktur pendukung proses akademik dalam artian yang luas, namun tetap memperhatikan asas-asas efisien dan efektif berdasarkan kebutuhan satuan kerja di lingkungan USU.
***
Pada awal tahun fakultas menyusun Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) bersama PR IV. Saat membutuhkan infrastruktur di fakultas, pihak dekanat mengajukan proposal kepada universitas, kemudian proposal itu dikelola oleh USU ASRI. Tim USU ASRI yang memikirkan dari segi prioritas dan perencanaan pembangunan infrastruktur dan mempertimbangkan perencanaan pembangunan itu bersama pihak dekanat. “Mereka (dekanat -red) yang meminta, kami yang merancang dan memikirkan bagaimana baiknya,” jelas Devin.

Hal sama dikatakan PD II Fakultas Hukum (FH) Syafrud din Sulung Hasibuan. Sebelum mengajukan proposal, mereka mengadakan rapat bersama pimpinan dekanat untuk memikirkan apa yang dibutuhkan selama setahun. Kemudian dekan membuat surat resmi mengenai prioritas pembangunan kepada rektor.

Dalam proses pengerjaannya, Syafruddin mengaku dekanat hanya bertugas sebagai pengawas. “Tapi, kalau ada yang salah atau tidak sesuai lapor kepada tim USU ASRI­-nya,” ujarnya.

Pada 2012 lalu, FH hanya mendapat pemeliharaan gedung yaitu perbaikan toilet, cat, plafon, dan ventilasi. Tahun ini, FH mengajukan pembangunan gedung kuliah yang akan dibangun dekat gedung magister FH.

Berbeda dengan FH, tahun 2012 lalu, USU ASRI telah melakukan pengadaan bangunan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yaitu pembangunan gedung baru, renovasi gedung kuliah, dan perbaikan kamar mandi dekanat. PD II FIB Syamsul Tarigan mengaku ingin semua gedung diperbaharui, ruangannya dibuat standar untuk kenyamanan mahasiswa. “Tapi , dana dari universitas terbatas, makanya harus dimaklumi,” ujarnya. Berdasarkan blueprint yang ada, gedung itu akan dibuat tiga lantai, namun karena standarisasi dana yang tersedia tidak cukup, namun pondasinya tiga lantai. “Tapi nanti kalau USU ada anggaran lagi, atau FIB Insya Allah ada tabungan itu akan ditambahi jadi tiga lantai,” tuturnya.

Sementara di FP, Dekan FP Prof Darma Bakti mengatakan FP pada 2012 lalu mendapatkan perawatan ruang kuliah dan laboratorium, serta beberapa penambahan proyektor. Namun, perawatan gedung masih sampai lantai dua, tahun ini perawatan akan dilanjutkan di lantai tiga. Saat ini, FP tidak memer- lukan gedung kuliah baru, karena rencananya akan pindah ke kampus USU KwalaBekala, “Jadi untuk apa me – minta gedung tapi enggak dimanfaatin,” katanya. Saat ini, yang diprioritaskan adalah kenyamanan mahasiswa kuliah dan pengadaan fasilitas labo ratorium. FP sedang mengajukan proposal pengadaan gedung perkuliahan di Kampus USU Kwala Bekala, dan masih dalam tahap perencanaan.

Hal itu dibenarkan Devin. Ia mengaku, untuk infrastruktur di Kampus USU Kwala Bekala ada tim perencana tersendiri melalui masterplan di bawah naungan PR IV, “jadi USU ASRI khusus untuk kampus USU Padang Bulan, walaupun tidak tertulis di SK­-nya,” tambah Devin.

Namun, sebagai anggota dari masterplan, Devin mengatakan pengadaan gedung kuliah Kwala Bekala sudah terencana dan telah diusulkan, proposalnya juga telah dibuat dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini. “Tapi belum disetujui pendanaan APBN,” ujarnya. Sebenarnya, untuk Kampus USU Kwala Bekala, masih banyak infrastruktur yang harus dibangun seperti gedung, jalan dan pembangunan jembatan yang belum ada. “Jadi lebih bersabar aja,” katanya.

Terkait pembangunan dan pemeliharaan fakultas, Prof Darma mengaku pihak USU ASRI dan dekanat selalu berkoordinasi. “Jadi dekanat harus tahu apa yang terjadi di fakultasnya, karena pihak dekanat yang mengajukan prioritas dan proposalnya,” ujarnya.

Gedung Baru | Pekerja yang ditugaskan untuk memasang kawat duri di depan gedung kuliah baru FIB, Kamis (25/4). Gedung kuliah FIB ini merupakan salah satu dari program USU ASRI. | Wenty Tambunan
Gedung Baru | Pekerja yang ditugaskan untuk memasang kawat duri di depan gedung kuliah baru FIB, Kamis (25/4). Gedung kuliah FIB ini merupakan salah satu dari program USU
ASRI. | Wenty Tambunan

Selain itu, Prof Darma mengaku pasti ada kendala, meski hanya masalah teknis. Pelelangan tender misalnya, ia merasa prosedurnya bertele-tele, walaupun ia tidak tahu prosedur pendapatan dana dan pemborong karena USU ASRI yang mengerjakannya. Selain itu, program kerja difakultas kurang mendapat pengawasan. “Jangan mendekati selesai pengerjaan dana baru turun, jadi enggak ada lagi yang ngerjain, enggak ada lagi yang ngawasin,” sahutnya.

Ke depannya, Prof Darma berharap ada waktu rentang 1­2 bulan waktu selesai pengerjaan dan pengawasan. “Biar ada waktu buat pemeriksaaan,” tambahnya. Hal itu perlu dilakukan karena agar
bila ada yang kurang sesuai dekanat masih bisa melapor pada USU ASRI. “Tapi biasanya di Indonesia kan memang lama birokrasinya,” katanya.

Lebih lanjut Devin menjelaskan, ada beberapa program kerja yang sudah disusun dan dicanangkan pada tahun lalu namun belum semuanya selesai, seperti gerbang Pintu 1 dan 4, karena dianggap belum mendesak dan masih bisa dikerjakan pada tahun depan. Selain itu, semua program yang belum selesai di tahun lalu akan dilanjutkan tahun ini.

Untuk tahun 2013 ada empat program kerja besar yang akan dilaksanakan dengan total 65 program kerja yang meliputi pengadaan, pemeliharaan, renovasi dan pembangunan fasilitas dan infrastuktur di lingkungan USU. Sebanyak 56 program kerja menggunakan APBN, delapan program kerja menggunakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan satu program kerja merupakan hibah.

Namun ada tiga program kerja yang akan lebih dulu dikejar tahun ini karena kebutuhan pengadaan fasilitas ini cukup mendesak, yaitu pembangunan Gedung Bersama Pusat Uji Kompetensi, lanjutan pembangunan gedung Fakultas Ekonomi, dan pembangunan gedung kuliah Fakultas Hukum.

Terkait pengadaan fasilitas di tiap fakultas, Tim USU ASRI menyusun skala prioritas, waktu, dana kemudian direalisasikan. Ada beberapa fakultas hanya menginginkan tambahan gedung kuliah baru sedangkan pengadaan fasilitasnya, fakultas sendiri yang berinisitif mengadakannya.Contohnya Fakultas Psikologi (FPsi) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Beberapa gedung kuliah dan laboratorium yang sudah ada yang selesai dan telah diresmikan pada 13 April 2013.

Rektor USU Prof Syahril Pasaribu melalui Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Bisru Hafi mengatakan pada prinsipnya USU ASRI secara istilah tidak difungsikan, namun ia yakin esensinya yang menyangkut pembangunan infrastruktur dan aset masih akan berjalan pada program kerja rektor selanjutnya karena itu program kerja utama setiap rektor. “Walaupun mungkin saja namanya bukan USU ASRI lagi, tapi esensinya tetap sama,” ungkapnya. Rektor sendiri berharap esensi USU ASRI harus tetap dijalankan. Kemudian, program­-program USU ASRI dapat berjalan dengan baik untuk meningkatkan kualitas lulusan USU.

Koordinator Liputan: Apriani Novitasari

Reporter: Maya Anggraini S, Lazuardi Pratama, Sri Wahyuni Fatmawati P, dan Apriani Novitasari

Laporan ini dimuat dalam Tabloid SUARA USU Edisi 93 yang terbit Mei 2013.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4