Oleh: Sri Wahyuni Fatmawati P
BOPM WACANA — Prestasi Tim Horas dalam ajang Shell Eco-marathon Asia 2015 di Manila, Filipina, menurun dibandingkan tahun lalu. Hal ini dibenarkan Muhammad Rizki Agustama, Manajer Tim Diesel Tim Horas. Tama bilang prestasi menurun untuk kedua kelas yang diikuti, yakni kelas etanol dan kelas diesel, Jumat (6/3).
Disampaikan Tama, tahun ini Tim Horas hanya mampu meraih peringkat ke-dua untuk kelas etanol, setelah sebelumnya meraih peringkat pertama dan meraih peringkat ke-empat untuk kelas diesel, setelah sebelumnya berada di peringkat kedua.
Tama bilang, ada beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu cuaca dan jenis bahan bakar. Cuaca di Manila lebih panas dibandingkan Medan. Ini membuat peserta tidak bisa konsentrasi sepenuhnya. Selain itu, jenis bahan bakar yang digunakan selama turnamen beda dengan yang digunakan selama latihan. “Tahun lalu juga jenisnya beda sama yang sekarang,” sahutnya.
Meskipun peringkat menurun, Tama bilang dari segi kemampuan mobil Tim Horas meningkat. Tahun lalu, kemampuan jarak tempuh untuk kelas etanol hanya 101 km/jam, tahun ini menjadi 135 km/jam. Kemampuan jarak tempuh kelas diesel dari 57 km/jam menjadi 79 km/jam. “Tapi kemampuan lawan ternyata jauh lebih meningkat,” tambahnya.
Wakil Rektor III Raja Bongsu Hutagalung tetap mengapresiasi meskipun peringkat Tim Horas menurun. Menurutnya, bagaimanapun Tim Horas tetap kegiatan mahasiswa yang memberikan prestasi untuk USU. Bongsu berpesan, semoga Tim Horas dapat belajar dari kekurangan tahun ini agar tahun depan mendapat prestasi yang lebih baik lagi, menjadi juara di kedua kelas.
Tahun ini, peringkat pertama kelas etanol diraih oleh tim dari Vietnam dengan jarak tempuh 168 km/jam dan peringkat pertama kelas diesel diraih oleh Institut Teknik Surabaya (ITS) dengan jarak tempuh 135 km/jam.