Oleh: Febri Rahmania
Belakangan wajah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sering wara-wiri di televisi. Beberapa media mainstream santer memberitakan sepak terjangnya. Risma, begitu sang wali kota ini biasa dipanggil, adalah sosok pemimpin yang kontroversial. Risma disebut-sebut sebagai Jokowi versi perempuan lantaran naik daun karena sering blusukan. Belakangan isu Risma mundur dari jabatan wali kota ramai diberitakan.Pun ini tak jauh-jauh dari kontroversi, termasuk dari mahasiswa USU berikut.
Yasirun Azzakirot – Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi 2013
Selama ini kan reputasinya sebagai wali kota bagus, saya setujunya Risma lanjut saja. Soal kinerjanya yang dianggap pencitraan atau tidak, terserah orang menilai. Selama dia menghasilkan perubahan ke Surabaya yang lebih baik harusnya dia tetap jadi wali kota. Sibuk bergerak memperbaiki segala aspek dalam kotanya. Pemimpin yang seperti itu dibutuhkan, yang nyata peduli pada rakyat.
Dinda Aljarina – Fakultas Kesehatan Masyarakat 2011
Saya setuju Tri Rismaharini mundur. Harusnya dia memaksimalkan pekerjaanya sebagai wali kota. Bukannya sibuk cari sensasi di media massa. Kenapa baru mundur sekarang? Saat dia bersedia maju dan menjabat sebagai pemimpin berarti dia sudah paham risikonya dan sudah tahu situasi seperti apa yang akan dia hadapi. Kasihan rakyat yang dia tinggalkan.
Rafiq Alkandy Ahmad Panjaitan – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2012
Itu trik lawan politik Risma. Kalau Risma mundur dari jabatan wali kota maka Whisnu, wakilnya,naik. Sudah biasa di Indonesia, pemimpin yang bersih bersinar seperti Risma jadi ancaman bagi lawan-lawan politiknya yang berkepentingan. Risma sosok yang pro rakyat. Wajar rakyat tidak terima beliau mundur. Jangan mundur Risma!
Abihud Lukas Sawaki – Fakultas Keperawatan 2013
Saya tidak setuju Risma mundur sebagai walikota Surabaya. Indonesia yang lebih baik butuh pemimpin-pemimpin seperti Tri Rismaharini. Mereka mau turun langsung ke lapangan. Melihat sendiri situasi rakyatnya dan memperbaiki apa yang harus diperbaiki. Tidak seperti kebanyakan pemimpin sekarang yang cuek dengan kondisi masyarakat yang dipimpinnya.
Triandi Putra – Fakultas Pertanian 2012
Isu mundurnya Risma ini cuma strategi partai pengusungnya untuk mengukur seberapa besar dukungan masyarakat Kota Surabaya terhadap Risma. Buktinya sampai sekarang Risma masih menjabat wali kota. Karena momennya dekat pemilu juga, biar dilirik elektabilitasnya untuk maju ke pencalonan yang lebih tinggi. Kalau Risma benar ingin mundur itu hak dia juga.
Benny Hasugian – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2012
Saya sangat tidak setuju Risma mundur. Terbukti bahwa banyak rakyat Surabaya yang tidak rela beliau mundur. Suara rakyat itu suara Tuhan, suara rakyat itu tulus dari hati tidak ada unsur politiknya. Dukungan besar masyarakat terhadap Risma bukti kalau dia sangat dibutuhkan!