BOPM Wacana

Eksistensi Pema USU di Akhir Masa Jabatan

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Mutia Aisa Rahmi

Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU kini telah menjalankan masa kepengurusan lebih dari setengah periode. Masa satu tahun yang mereka miliki akan segera berakhir. Program kerja dan berbagai kegiatan telah dilakukan oleh Pema USU. Beberapa di antaranya adalah Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional dan pengaktifan pema fakultas yang vakum. Paling baru, Pema USU lakukan konsolidasi akbar dalam rangka evaluasi kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Lantas, sudahkah mahasiswa merasakan kehadirannya?

1. Desi Nurhayati – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2012

 desi iMasih sama dengan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, keberadaan Pema USU masih belum terasa bagi saya pribadi. Untuk acara-acara yang diadakan oleh pema juga saya tidak pernah dengar. Sebenarnya, langkah pema mengadakan acara sudah tepat untuk menampakkan eksistensinya. Tapi, saya sarankan kegiatan yang dilakukan melibatkan seluruh mahasiswa. Mengadakan acara-acara ringan seperti konser musik misalnya, acara seperti ini tidak seperti demonstrasi yang hanya beberapa kalangan saja yang tertarik untuk ikut. Dengan ini, mahasiswa jadi kenal pema mereka.

2. Roni Hikmah Ramadhan – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2014

sastra inggrisSaya masih belum ikut serta secara langsung dalam kegiatannya, artinya eksistensi pema secara langsung masih belum saya rasakan. Tetapi secara tidak langsung saya tahu, seperti kegiatan demonstrasi yang dilakukan pema beberapa waktu yang lalu. Kalau menurut saya pribadi, kegiatan pema sebenarnya bagus, karena telah sesuai dengan peran mahasiswa sebagai ujung tombak perubahan dan pengawas penguasa. Tetapi, saya menyarankan pema untuk lebih memperhatikan akhlak dan etika mahasiswa saat ini, perbaiki terlebih dahulu sebelum mahasiswa menjalankan fungsinya.

3. Raja Pasaribu – Fakultas Hukum 2009

 fakultas hukumKeberadaan pema tahun ini jika saya nilai secara pribadi masih belum terasa. Eksistensi pema yang paling terasa hanya saat pemilihan raya tahun lalu, kegiatan untuk memilih pejabat pema yang ada sekarang. Selebihnya, tak pernah terdengar lagi. Jika dibandingkan dengan pema fakultas, Pema USU masih kalah. Karena itu, saya sarankan pema untuk lebih jeli dalam melihat apa permasalahan yang dihadapi mahasiswa, kemudian mengambil tindakan atau pun kebijakan yang tepat. Intinya, pema harus memberikan eksistensi yang nyata.

4. Nanda Pratama – Mahasiswa Fakultas Farmasi 2014

 farmasiEksistensi Pema UUS masih kurang menurut saya. Kegiatan yang saya pernah ikuti langsung hanya lomba karya tulis yang diadakan pema beberapa waktu lalu. Selain itu, menurut saya, pema sendiri masih tertutup sehingga tidak semua mahasiswa mengenal pema. Kebanyakan anggota pema sekarang beralsal dari S-1, sehingga tidak beragam. Hampir tak ada dari D-3. Jika anggota pema berasal dari beragam fakultas dan berbagai jurusan tentunya akan jauh lebih baik. Meningkatkan promosi untuk setiap kegiatan yang dilakukan juga bisa sebagai langkah untuk menambah eksistensi pema sendiri.

5. Natalia Sihite – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2011

 sastra melayuSaya pribadi tidak merasakan dampak kegiatan yang dilakukan pema. Hanya sebatas tahu adanya pema karena beberapa kali mendengar pembahasan tentang itu. Seharusnya, anggota pema yang duduk dipemerintahan sekarang lebih bisa membaur ke seluruh mahasiswa. Bisa langsung turun ke fakultas-fakultas, jangan hanya fakultas tempat mereka berkuliah saja. Tujuannya, selain agar pema dikenal oleh seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas, juga agar pema tahu ada permasalahan apa yang terjadi di fakultas dan tahu langkah apa yang akan diambil.

6. Erwin Simarmata – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2012

 FISIPEksistensi Pema USU sekarang menurut saya pribadi masih belum terasa, mulai dari pejabat-pejabatnya. Saya enggak tahu apa yang sudah mereka kerjakan. Menurut saya, pema sebaiknya meningkatkan sosialisasi mereka ke fakultas-fakultas di USU ini. Bisa saja dengan mengoptimalkan fungsi pema fakultas sebagai perpanjangan tangan Pema USU. Kita juga tahu bahwa ada beberapa fakultas yang tak memiliki gubernur, sebaiknya masalah tersebut segera diselesaikan.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus