Oleh : Thariq Ridho
BOPM WACANA – Ketua Lingkar Ganja Nusantara (LGN) Dhira Narayana mengatakan bahwa saat ini penting membuat narasi baru mengenai ganja di Indonesia. “Narasi yang berkembang selama ini mengenai ganja nuansanya nuasa kriminal,”. Hal ini diucapkannya pada diskusi dan bedah buku Hikayat Pohon Ganja di Digital Library Unimed, Senin (18/9).
Dhira menjelaskan tujuan roadshow hikayat pohon ganja ini untuk mengumpulkan cerita dan narasi mengenai ganja yang ada di masyarakat yang tidak pernah diungkap karena akan menimbulkan polemik dan mungkin bertentangan dengan undang-undang. ” Saya yakin semua yang hadir punya cerita yang unik tentang ganja baik di pengobatan, pengalaman di pertanian atau lebih dalam lagi seperti spiritual,” ujar Dhira.
Ia menambahkan cerita dan narasi yang terkumpul dari masyarakat dan budaya yang ada harapannya akan diciptakan sebuah buku sebagai narasi baru mengenai ganja. Ia menekankan bahwa semua narasi yang ada selama ini selalu dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya masyarakat Indonesia. Contohnya kasus fadelis suami yang ditangkap karena menanam ganja untuk pengobatan istrinya di Kalimantan 2017 lalu yang dipandang telah mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Menanggapi hal ini salah satu peserta diskusi Irfan Syahputra mengaku setuju untuk mengubah narasi lama tentang ganja. Menurutnya masyarakat selama ini terpengaruhi oleh narasi yang diciptakan media yang sering kali melihat dari perspektif negatif ganja.
Menurutnya menciptakan narasi baru untuk ganja juga perlu kajian tentang perspektif positif baik di bidang medis, akademik dan literatur serta giat dan aktif untuk memberikan pemahaman positif tentang ganja “Sarannya dikuatkan dikajian dan edukasi tentang ganja,” tutupnya.