RedaksiOleh: Lazuardi Pratama
BOPM WACANA | Wakil Rektor III Raja Bongsu Hutagalung melarang mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa dalam waktu dekat di USU. Bongsu mengatakan situasi dan kondisi masyarakat sekitar USU sedang tidak kondusif akibat aksi unjuk rasa Kamis (13/11) kemarin yang berakhir ricuh. “Buat berjaga-jagalah,” katanya Jumat (14/11) lewat telepon.
Setelah unjuk rasa kemarin, pihak USU sudah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat. Bongsu mengatakan mereka masih belum menerima apabila terjadi aksi berikutnya dalam waktu dekat. Selain itu, Bongsu mengkhawatirkan adanya pergerakan-pergerakan mencurigakan dari orang tak dikenal di sekitar kampus. Pergerakan tersebut dikhawatirkan berbahaya bagi mahasiswa bila masih memaksa melakukan aksi.
Sementara itu, Wakil Presiden Mahasiswa USU Abdul Rahim yang juga pemimpin aksi malam ini sepakat dengan Bongsu. Alasan tersebut pula yang membuat aksi malam ini ditunda. Oleh sebab itu, Rahim mengatakan pihaknya yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) USU berencana memindahkan lokasi aksi untuk esok hari ke DPRD Sumatera Utara. Namun masih perlu dibahas terlebih dulu di internal mereka. “Kalau di USU-USU saja, makin membuat enggak kondusif dan semakin mencekam,” ujarnya.
Bongsu juga menambahkan apabila mahasiswa tetap memaksa untuk melakukan aksi unjuk rasa, rektorat tidak akan bertanggung jawab.
Hari ini, KBM USU berencana menggelar aksi damai sebagai kelanjutan aksi sebelumnya. Aksi tersebut menuntut naiknya harga bahan bakar minyak, lemahnya kontrol kepolisian atas kampus, lemahnya keamanan USU, dan tindakan represif preman setempat yang menyamar menjadi masyarakat terhadap mahasiswa.
