BOPM Wacana

WALHI Sumut Soroti Tantangan Penegakan Hukum Terhadap Eksploitasi Lingkungan 

Dark Mode | Moda Gelap
Roynaldy Simaremare (kiri) selaku Moderator dan Direktur WALHI Sumut, Rianda Purba (kanan) selaku pemateri, saat sesi tanya jawab dalam acara Workshop dengan tema “Raising Awareness to Manage Environmental Risks" Sabtu (15/03/2025). | Muhammad Taufik Riski
Roynaldy Simaremare (kiri) selaku moderator dan Rianda Purba (kanan) selaku pemateri dari WALHI Sumut, saat sesi tanya jawab dalam workshopRaising Awareness to Manage Environmental Risks” di GKPI Medan Kota, Sabtu (15/03/2025). | Muhammad Taufik Riski

Oleh: Muhammad Taufik Riski

Medan, wacana.org – Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatra Utara (Sumut), Rianda Purba, menyoroti tantangan dalam penegakan hukum terhadap eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan. Hal ini disampaikannya dalam workshop yang diadakan Tunas Harmoni Medan di Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Medan Kota, Sabtu (15/03/2025).

Rianda memaparkan peran WALHI dalam memperjuangkan isu lingkungan hidup yaitu melalui advokasi kebijakan, pendampingan masyarakat, dan kolaborasi dengan elemen sipil. “Kami tidak hanya fokus pada advokasi hukum, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga hutan, menanam pohon, serta mengembangkan ekonomi lestari berbasis lingkungan,” jelas Rianda.

WALHI Sumut, yang berdiri sejak tahun 1980 telah bekerja sama dengan 54 Non-Govermental Organization (NGO) dan puluhan komunitas desa di berbagai kabupaten. Untuk mengatasi dampak aktivitas manusia dan industri terhadap lingkungan. Ia menekankan tantangan struktural terletak pada kebijakan yang belum komprehensif dan lemahnya penegakan hukum, meski sudah adanya regulasi lingkungan.

Di sisi lain, mereka kerap berhadapan dengan pemerintah dan perusahaan dalam upaya penyelamatan ekosistem. Rianda juga membahas pentingnya pendekatan partisipatif. “Kami bekerja langsung dengan masyarakat di sekitar hutan, mulai dari Langkat hingga Padang Lawas, untuk memastikan pengelolaan lingkungan berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga,” tambahnya.

Dalam praktiknya, upaya ini masih dihadapkan pada dinamika politik dan kepentingan bisnis. Ia sampaikan pula, WALHI terus melakukan kolaborasi dengan akademisi, komunitas, dan jaringan nasional di 29 provinsi yang menjadi kunci memperkuat gerakan lingkungan di Sumut.

Roynaldy Simaremare, selaku moderator pada sesi ini, memberikan pendapatnya terkait materi tersebut. “Kesadaran lingkungan harus dibarengi dengan kesadaran politik, sehingga kesadaran lingkungan menjadi kebijakan politik yang pada akhirnya melahirkan tatanan kota yang lebih asri,” ujarnya.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus