BOPM Wacana

Tunas Harmoni Medan Adakan Workshop Lingkungan Kolaborasi Lintas Agama

Dark Mode | Moda Gelap
Sesi diskusi oleh berbagai pemuka agama dalam workshop "Raising Awareness to Manage Enviromental Risks" di GKPI Medan Kota, Sabtu (15/03/2025). | Sepania Margareta Hutabarat
Berbagai pemuka agama saat sesi diskusi workshopRaising Awareness to Manage Enviromental Risks” di GKPI Medan Kota, Sabtu (15/03/2025). | Sepania Margareta Hutabarat

Oleh: Sepania Margareta Hutabarat

Medan, wacana.org —Tunas Harmoni Medan telah mengadakan workshop bertema lingkungan dengan tajuk “Raising Awareness to Manage Environmental Risks”. Acara yang digagas bersama Oxford Policy Management Limited dan PeaceGeneration Indonesia ini berlangsung di Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Medan Kota, Sabtu (15/03/2025).

Penanggung Jawab Acara, Roynaldy Simaremare, berharap acara ini dapat menghasilkan gagasan pendorong Kota Medan yang asri dan hijau. “Kita nanti akan mencoba mengulik bagaimana gagasan yang lebih baik untuk menuju Kota Medan yang hijau. Terutama pada pertemuan ini, kita bisa meminimalisir penggunaan sampah plastik,” ujarnya.

Pemateri yang hadir berasal dari berbagai latar belakang, dimulai dari sesi pertama diisi oleh Oldrina Margareth, sebagai perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan. Dilanjutkan oleh Rianda Purba, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatra Utara (Sumut).

Sesi ketiga diisi dengan sejumlah pejuang lingkungan, masyarakat, dan berbagai tokoh agama menyampaikan gagasan soal isu lingkungan dari perspektif agama masing-masing. Salah satunya adalah Pendeta Marhasil, menyatakan bahwa kerusakan lingkungan itu mengorbankan kebutuhan ekologis demi mendapatkan keuntungan ekonomis.

Ia juga menambahkan, banyak orang yang menolak kerusakan lingkungan, tetapi malah ikut serta merusaknya. “Ini yang membuat saya miris, banyak orang yang katanya sangat menolak kerusakan lingkungan, tetapi banyak dari mereka juga terlibat pada kerusakan lingkungan,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, salah satu peserta workshop, Samuel Saragih, menyatakan harus ada aksi nyata dari pemerintah dalam menyelesaikan masalah lingkungan ini. “Seharusnya pemerintah jangan hanya bergelut dengan visi dan misi, sedangkan aksi nyatanya tidak ada,” pungkasnya.

 

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus