Oleh Apriani Novitasari
Judul: Saga no Gabai Bachan
Penulis: Yoshichi Shimada
Penerjemah: Indah S.Pratidina
Penerbit: Kansha Books
Tahun Terbit: 2011
Jumlah Halaman: 245 halaman
“ Hidup ini menarik. Daripada hanya pasrah, selalu coba cari jalan”. –Nenek Osano
Saga no Gabai Bachan adalah sebuah buku yang diterjemahkan langsung oleh Indah S Pratidina. Pengarang sebenarnya adalah Yoshichi Shimada, yang nama aslinya adalah Akihiro Tokunaga, tokoh utama dalam cerita ini. Di awal buku diceritakan kehidupan keluarga Akihiro yang sangat miskin, Akhiro tinggal bersama ibu dan kakaknya diHiroshima. Ayahnya meninggal setelah terkena pengaruh radiasi dari bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Ibu Akihiro harus bekerja keras untuk membiayai kehidupan keluarga mereka sehingga tidak mempunyai waktu bersama Akihiro.
Dari sinilah ibu Akihiro merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan Akihiro. Dengan alasan untuk menempuh pendidikan yang lebih layak, Akihiro dititipkan bersama neneknya di Saga. Saga adalah sebuah kota kecil yang terletak di bagian selatan (bawah) Jepang, sementara rumahsang nenek terletak di bagian komplek reruntuhan Istana Saga. Disinilah Akihiro menjalani hari-harinya bersama nenek Osano, bisa dibilang hidup Akihiro di sini lebih miskin daripada di Hiroshima.
Buku ini disajikan dengan bahasa yang ringan, tidak rumit dan mudah dimengerti. Walaupun miskin namun nenek Osano tetaplah bahagia, tidak tidak pernah mengeluh, begitu juga dengan Akihiro.Mungkin karena Akihiro masih kecil, sehingga tidaklah sulit untuknya mengikuti dan mendengarkan neneknya.
Buku ini cocok untuk Anda yang menyukai cerita lucu, banyak humor di sepanjang alur cerita. Namun akan terasa sedikit menyentuh hati saat perjuangan nenek untuk membahagiakan Akihiro. Di buku ini sosok nenek Osano digambarkan selalu mempunyai ide-ide kreatif yang sebelumnya tak pernah terpikrkan oleh orang lain. Cara berfikir nenek yang kreatif terkadang membuat kita tidak percaya bahwa cerita ini bukan fiktif, namun percaya atau tidak, kisah dalam novel ini pernah dialami Yoshichi Shimada.
Banyak pesan moral yang dapat kita ambil dari buku ini, bahwa tidak semua orang yang tidak kaya akan hidup menderita dan sedih. Mereka dapat bahagia dengan caranya sendiri, bahkan dengan cara yang paling sederhana tanpa diduga dan dimengerti orang lain.
Selain sosok nenek Osano yang terkadang tak masuk akal, salah satu kelemahan buku ini adalah adalah ada beberapa kata yang tidak formal,berkesan tak rapi. Namun secara keseluruhan buku ini sangat menarik.
Buku Saga no Gabai Bachan ini terbit untuk pertama kalinya di Jepang pada tahun 2001. Setelah mengenalkan buku Saga no Gabai Bachan di acara Tetsuko no Heya pesanan buku ini di toko-toko buku langsung membludak sehingga kurang dari satu tahun buku ini telah terjual 100.000 eks di Jepang. Bahkan kini kisah Nenek Hebat dari Saga ini diadaptasi dalam bentuk film layar lebar, game, maupun manga.