BOPM Wacana

Shri Mariamman, Kuil Tertua di Medan

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Amalia Wiliani

Usianya sudah 150 tahun. Gapura menjulang dihiasi ornamen dewa dewi Hindu yang kental, bangunan ini menjadi rumah ibadah sekaligus tempat wisata di Medan.

Gerbang dengan ukiran yang didominasi warna hijau dan berbagai ornamen patung dewa dewi menyambut kehadiran saya. Setelah memasuki bangunan, ada pula patung gajah dan wangi asap dupa yang memenuhi ruangan tersebut. Lantainya dilapisi karpet hijau yang menjadi alas tempat para penganut hindu yang ingin melakukan sembahyang.

Ada tiga ruangan yang dijadikan tempat sembahyang. Salah satunya di ruang utama. Sebuah ruangan yang terdapat patung dewi Mariamman di dalamnya. Mariamman adalah dewi penyakit dan hujan yang utama bagi masyarakat Hindu India Selatan.

Di kanan ruangan itu terdapat altar Shri Murugar, Dewa Perang dan dewa pelindung bumi Tamil. Sedangkan di sebelah kiri adalah altar Shri Vinayagar, yang lebih dikenal sebagai Ganesha, dia dikatakan sebagai dewa terpenting dalam kuil Hindu.

Di dalam ruangan juga terlihat ukiran indah bunga warna-warni yang di dominasi bunga teratai. Apabila melihat lagi langit-langit ruangan, ukiran-ukiran bunga juga kerap terlihat didampingi dengan lampu hias megah.

Apabila menjelajah bagian samping bangunan ini, dapat ditemui patung dewa dewi yang berjajar layaknya barisan yang tertata rapi. Namanya Kuil Shri Mariamman, tempat ibadah dan wisata di Medan.

Selama kurang lebih satu jam saya mengobservasi serta menikmati ukiran-ukiran indah serta pengetahuan yang saya dapat melalui kunjungan ke kuil Shri Mariamman. Di sana saya bertemu dengan salah seorang pengunjung asing kebangsaan India, Rajeev Kaushik namanya. Ia seorang pelaut berusia 38 tahun yang sedang berkunjung.

Tempat pertama yang langsung dituju Rajeev adalah ruang utama. Di sana ia menangkupkan kedua tangannya, melakukan sembahyang. Setelah itu ia mengambil foto-foto dari berbagai sudut kuil. Memang, memotret di kuil ini bukanlah hal yang dilarang.

Setelah kegiatan memotretnya, saya menyapanya kemudian bertanya mengapa ia harus ke kuil ini. Padahal, di Medan ada beberapa kuil lainnya. Rajeev mengatakan, tidak mengetahui kuil yang lain. “Saya hanya tahu ini,” ucapnya dengan menggunakan bahasa Inggris. Akses untuk menuju kuil ini sangatlah mudah karena terletak di tengah kota Medan, berbagai angkutan umum pun kerap berlalu lalang di depan kuil Shri Mariamman.

Adapun jadwal berkunjung ke kuil ini adalah pada pukul 5.30-12.00 WIB, dan 16.00-20.00 WIB. Bagi pengunjung yang datang tidak ada dipungut biaya apa pun. Namun, sayangnya tak banyak yang tahu bahkan warga Medan sendiri bahwa kuil ini memiliki fungsi selain tempat ibadah juga dapat dijadikan sebagai salah satu tempat yang dapat dikunjungi wisatawan semua golongan atau agama.

“Rata-rata pengunjung, turis Malaysia dan India,” ungkap Madena, Ketua Kerukunan Kaum Ibu Hindu (63 tahun).

Kuil ini telah berdiri hampir 150 tahun yang lalu, sekitar tahun 1881. Kuil tertua di kota Medan ini di bangun oleh orang suku India Tamil sebagai wujud pemujaan dan penghormatan pada Dewi Mariamman. Kuil ini memiliki umur yang sebanding dengan Istana Maimun.

Sampai saat ini kuil Shri Mariamman telah melakukan perenovasian sebanyak dua kali. Pada 1950-an kuil ini mengalami renovasi pertama, kemudian renovasi kedua pada 1989 oleh seorang tokoh Etnis Tamil, S Marimutu. Perenovasian itu menghabiskan dana Rp 800 juta yang semuanya hasil sumbangan dari S Marimutu. Dua tahun kemudian Kuil pun selesai dibangun. Kemudian diresmikan oleh Raja inal Siregar, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4