Oleh: Yanti Nuraya Situmorang
Medan, wacana.org/arsip — Pusat Kedokteran dan Kesehatan Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, Arthur Tampi dalam jumpa pers di Gedung M Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik mengatakan saat ini korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 63 jasad, Kamis (2/7).
Arthur menjelaskan proses identifikasi yang dilakukan di kamar jenazah dilandasi dengan prosedur identifikasi primer yang terdiri atas pemeriksaan sidik jari, rekam gigi, dan deoxyribonucleic acid (DNA). Kemudian, dilanjutkan identifikasi sekunder dengan memeriksa tanda pengenal jasad dari properti yang dipakai korban dan ciri-ciri fisik korban. Jika satu dari identifikasi primer dan dua dari identifikasi sekunder sesuai dengan data korban maka hasil identifikasi dinyatakan sah. Saat in 63 jasad tersebut sudah diserahkan kepada keluarga korban.
Sementara itu untuk jasad yang belum teridentifikasi, akan dilanjutkan besok. Arhtur bilang proses identifikasi mungkin berjalan lambat sebab kondisi jasad sudah mulai mengembang. Akibatnya identifikasi dengan sidik jari dan rekam gigi tidak dapat dilakukan lagi. “Satu-satunya ya identifikasi primer dengan DNA,” ungkap Arthur.
Yusirwan, Direktur Utama RSUP H Adam Malik mengatakan sampai hari ini pihaknya sudah menerima sejumlah 143 kantong mayat, terakhir pada pukul 11.49 WIB.