RedaksiOleh: Lazuardi Pratama
BOPM WACANA | Program Studi (Prodi) S-1 Ilmu Perpustakaan optimis dapatkan akreditasi A setelah ajukan borang awal Februari lalu. Sebab dianggap cukup unggul dalam standar penilaian assessor. Hal ini dikatakan Irawati Kahar, Ketua Departemen Ilmu Perpustakaan.
Salah satu standar penilaian assessor tersebut adalah kurikulum pembelajaran. Ia meyakini susunan kurikulum pembelajaran prodinya sudah lebih mengikuti perkembangan zaman. “Jadi Ilmu Perpustakaan itu bukan cuma susun buku. Makanya kami mau ubah nama jadi Ilmu Perpustakaan dan Informasi karena menekankan pada teknologi informasi,” ujarnya, Rabu (5/3).
Penilaian lain yang diyakini Irawati unggul adalah lulusan-lulusannya banyak yang lebih cepat diterima bekerja.
Yestina Zega, mahasiswa Prodi S-1 Ilmu Perpustakaan 2010 juga sepakat prodinya bakal pertahankan akreditasi A. Namun ia masih merasa sarana dan prasarana jauh dari cukup.
Menurutnya jumlah kursi, proyektor dan kipas angin yang tersedia sangat kurang di tiap kelasnya. “Ya tergantung dosennya bawa proyektor atau enggak. Fasilitasnya sebenarnya sangat kurang,” tegasnya.
Kembali menurut Irawati, sarana dan prasarana masih sangat kurang dibanding dengan kebutuhan. Selain itu jumlah penelitian, pengabdian pada masyarakat dan jumlah dosen dinilai kurang. Ia pun mengatakan dari semua prodi di Departemen Ilmu Perpustakaan hanya punya sebelas dosen yang mengajar tiga ratusan mahasiswa. Rasionya satu dosen berbanding lima belas mahasiswa.
“Tapi alhamdulillah, dari perhitungan departemen memenuhi itu untuk dapatkan akreditasi A,” pungkasnya.
Adapun akreditasi A S-1 Ilmu Perpustakaan telah kedaluwarsa sejak tahun lalu.
