BOPM Wacana

Pesona Hutan Wisata Mata Kucing

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Yulien Lovenny Ester G

Keindahan hutan sangat jarang bisa dinikmati karena tempatnya yang cenderung ekstrem untuk sebagian orang. Tetapi hal ini akan berbeda jika Anda berkunjung ke Hutan Wisata Mata Kucing di Batam.

Seorang sekuriti (baju batik) memeriksa seorang pengunjung sebelum masuk ke dalam Hutan Wisata Mata Kucing, Sabtu 28 Desember. | Yulien Lovenny Ester G
Seorang sekuriti (baju batik) memeriksa seorang pengunjung sebelum masuk ke dalam Hutan Wisata Mata Kucing, Sabtu 28 Desember. | Yulien Lovenny Ester G

Hutan adalah paru-paru dunia. Inilah yang tertera di depan pintu masuk Hutan Wisata Mata Kucing, Batam, Kepulauan Riau. Hutan yang umumnya dipenuhi pepohonan disulap menjadi tempat wisata. Cukup datang ke Hutan Wisata Mata Kucing, Anda akan disuguhkan suasana alam yang membuat Anda terpukau. Hutan Wisata Mata Kucing yang terletak di salah satu daerah hutan lindung Kota Batam ini tidaklah sulit dijangkau. Sebab, lokasinya berada di jalan raya antara Batu Aji menuju daerah Tiban. Hutan wisata ini telah dibangun sejak 2004 dengan luas kurang lebih seratus hektare. Sebelum masuk Anda harus membeli tiket seharga Rp 5 ribu untuk anak-anak dan Rp 10 ribu untuk dewasa. Ketika masuk, akan ditemukan kantin dan tempat parkir kendaraan. Parkir akan dikenakan biaya Rp 1.000 untuk sepeda motor dan Rp 2 ribu untuk mobil. Di sisi depan ada kolam yang berisi kura-kura air tawar. Di sebelah kanan akan ada denah lokasi wisata yang ada di Hutan Wisata Mata Kucing ini. Di sebelahnya, terdapat papan berisi peraturan dan himbauan kepada pengunjung selama berada di Hutan Wisata Mata Kucing. Selanjutnya Anda akan disuguhi pemandangan hewan-hewan liar seperti beruang, monyet, simpanse, buaya, ular piton, kucing hutan, elang, biawak, dan ayam hutan di area Mini Zoo. Di sini juga bisa berfoto bersama elang dan ular dengan biaya Rp 5 ribu. Tak hanya hewan darat, juga ada kolam ikan yang memuat Arwana Arapaima Gigas, Arwana Golden, Tiger Catfish, Lopis, Piranha Red Paku, dan ikan air tawar lainnya. Di sini pun bisa memanggil Arwana Arapaima Gigas yang ukurannya sangat besar dengan cara mengetuk-ngetukkan sepatu ke pinggir kolam. Selain itu juga bisa memberi makan ikan-ikan tersebut dengan membeli makanan ikan seharga Rp 5 ribu. Pun Anda dapat menyebrang kolam dengan jembatan gantung di tengah-tengah kolam.

Suasana kolam ikan di Hutan Wisata Mata Kucing, Sabtu, 28 Desember. | Yulien Lovenny Ester G
Suasana kolam ikan di Hutan Wisata Mata Kucing, Sabtu, 28 Desember. | Yulien Lovenny Ester G

Setelah disuguhkan pemandangan hewan, dapat dinikmati wahana air. Di sini ada kolam renang yang airnya berasal dari mata air Hutan Mata Kucing, sehingga warnanya agak kehijauan. Banyak pengunjung yang membawa keluarganya hanya untuk sekadar duduk-duduk di pinggir kolam. Masih di daerah wahana air, disediakan juga wahana outbond. Salah satunya flying fox. Hanya dengan Rp 10 ribu anda dapat menikmati serunya pemandangan hutan dari atas dengan flying fox ini. Selanjutnya, juga bisa melepas lelah dengan bermain-main di daerahplayground. Di sini terdapat saung, beberapa ayunan dan jungkat-jungkit. Di seberang daerah playground, terdapat Goa Mata yang di dalamnya terdapat patung-patung Cina. Dinamakan Goa Mata karena bentuk guanya yang seperti mata manusia. Ima, salah satu pengunjung Hutan Wisata Mata Kucing ini mengaku sudah sering kali ke tempat wisata ini. “Kalau untuk liburan lumayan, sih, dari segi biaya masih terjangkaulah,” ujar Ima. Ima berharap koleksi hewan ditambah untuk meningkatkan minat pengunjung. Ia pun minta agar hutan ini dijaga kelestariannya. Hutan Taman Wisata Mata Kucing cukup ramai di kunjungi oleh wisatawan baik dari Batam ataupun dari luar Batam. Pada hari libur biasanya pengunjung dapat mencapai jumlah tiga ribu orang sedangkan pada hari-hari biasa pengunjung hanya berkisar dua ratus orang. Banyaknya pengunjung hutan wisata ini diharapkan tidak mengubah fungsi hutan sebagai paru-paru dunia. Tetapi selalu dijaga keasrian serta kelestariannya agar keindahannya tidak hanya dinikmati untuk sekarang tetapi juga masa yang akan datang.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4