BOPM Wacana

Pantai Pandawa, Bukan Pantai Rahasia Lagi

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Tantry Ika Adriati

Pemandangan pantai Pandawa dari lereng bukit, Jumat (15/8). |Tantry Ika Adriati
Pemandangan pantai Pandawa dari lereng bukit, Jumat (15/8). |Tantry Ika Adriati

Lokasinya tersembunyi dan diapit bukit-bukit kapur. Tak heran orang memanggilnya ‘Pantai Rahasia’. Namun kini orang-orang lebih mengenalnya sebagai Pantai Pandawa.

Pantas saja ia dipanggil Pantai Rahasia. Sebab lokasinya tersembunyi di bagian timur pulau Bali. Konon, dulunya tak ada akses jalan menuju Pantai Rahasia. Wisatawan harus rela melewati bukit-bukit terjal di sepanjang bibir pantai agar bisa sampai ke pantai tersebut. Bukit-bukit kapur mendominasi pemandangan menuju pantai berpasir putih itu.

Setelah ia diresmikan menjadi kawasan pariwisata, barulah tersedia akses jalan menuju pantai. Sejauh mata memandang, jalanan beraspal menuju Pantai Rahasia masih diapit oleh bukit-bukit kapur. Pengunjung harus menyewa travel atau menggunakan kendaraan pribadi untuk bisa sampai ke pantai ini. Sebab tak ada transportasi umum menuju Pantai Pandawa.

Meski terkenal dengan sebutan ‘Pantai Rahasia’, namanya bukanlah ‘Pantai Rahasia’ seperti yang orang-orang bilang. Ia bernama Pandawa. Letaknya di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Ia termasuk ke dalam salah satu daerah wisata Kuta Selatan. Jaraknya kurang lebih 18 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Sebelum memasuki kawasan pantai, pengunjung akan melewati jembatan tol Benoa Bali yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai ke Pantai Pandawa.

Wisatawan yang hendak ke Pantai Pandawa harus melewati Tol Benoa, Jumat (15/8). |Tantry Ika Adriati
Wisatawan yang hendak ke Pantai Pandawa harus melewati Tol Benoa, Jumat (15/8). |Tantry Ika Adriati

 

Dulunya Pantai Pandawa diberi nama Kutuh oleh warga sekitar. Beberapa orang ada juga yang memanggilnya Pantai Melasti, lantaran di pantai tersebut sering diadakan upacara tradisional Melasti. Nama Pandawa dipilih karena ia termasuk dalam bagian cerita Mahabharata, kisah dalam negara India Kuno. Kehidupan dalam kisah Pandawa sangat lekat dengan kebiasaan warga Desa Kutuh yang dominan beragama Hindu.

Pemberian nama Pandawa ini diputuskan setelah tahun 2012 silam, pemerintah daerah Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyetujui pengalihan Pantai Kutuh menjadi daerah pariwisata. Permintaan ini sebenarnya sudah diajukan warga Desa Kutuh beberapa bulan sebelumnya.

“Kita ingin ada akses jalan ke pantai ini,” kata Iwayan Letra, Kepala Tata Usaha Kawasan Wisata Pantai Pandawa. Selain karena akses jalan, Iwayan juga berharap setelah dijadikan kawasan wisata pantai ini akan dilestarikan oleh pemerintah. Sebab dulu pantai ini juga digunakan sebagai kawasan budidaya rumput laut oleh warga sekitar.

Patung Arjuna di lereng Pantai Pandawa, Jumat (15/8). l Yulien Lovenny Ester Gultom
Patung Arjuna di lereng Pantai Pandawa, Jumat (15/8). l Yulien Lovenny Ester Gultom

Maka dari itu, pada 27 Desember 2012 akhirnya Kementerian Pariwisata dan Perhubungan menetapkan Pantai Pandawa (nama baru dari Pantai Kutuh) sebagai kawasan wisata. Untuk membuat ikon yang berbeda, didirikanlah patung Dewi Kunti, Dharma Wangsa, Bima Arjuna, Nakula, dan Sadhewa. Keenam patung ini dipahat pada salah satu sisi lereng saat memasuki kawasan Pandawa.

Saat tiba di Pantai Pandawa, gabungan antara pasir putih, biru air laut, dan biru langit terlihat indah dipandang. Keunikan pantai ini terletak pada pasirnya yang bewarna putih serta ombaknya yang tenang dan tidak sampai ke garis pantai. Masih belum banyak restoran yang dibuka di sepanjang pantai.

Bagi para pecinta air akan disuguhi berbagai wahana air yang bisa dilakukan di Pantai Pandawa. Misalnya seperti bermain paralayang, diving, dan sewa kano.

Dua orang wisatawan sedang bermain di Pantai Pandawa, Jumat (15/8).|Tantry Ika Adriati
Dua orang wisatawan sedang bermain di Pantai Pandawa, Jumat (15/8).|Tantry Ika Adriati

Amrit Caurong, salah satu wisatawan mancanegara asal United Kingdom memuji keindahan Pantai Pandawa. “It’s awesome,” katanya. Ia memilih Pantai Pandawa menjadi salah satu tempat kunjungannya karena banyak orang-orang menawarkan untuk mengunjungi pantai tersebut. Bulan Agustus ia pilih menjadi waktu berkunjungnya karena di negara asalnya pelajar baru libur sekitar bulan Juli dan Agustus.

Oleh karenanya, meski terbilang baru pantai ini sudah banyak diminati wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Per bulannya, pengunjung pantai ini bisa mencapai 112 ribu orang. Biasanya, wisatawan mancanegara paling banyak berkunjung pada Juli, Agustus, dan September. Sedangkan wisatawan domestik lebih sering berkunjung pada akhir tahun.

Kini, jika ingin ke Pantai Pandawa tak perlu melewati bukit-bukit terjal lagi, sebab sudah ada akses jalan. Pantai ini sudah tak layak disebut sebagai ‘Pantai Rahasia’ lagi.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus