BOPM Wacana

Mulut Setajam Pisau

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh Yanti Nuraya Situmorang

2013 - HitlerJudul: Hitler Effect : Menaklukkan & Meguasai Orang Lain Semudah Menjentikkan Jari

Penulis: Putu Yudiantara

Penerbit: Visimedia

Tahun terbit: 2013

Halaman: 360 halaman

Harga: Rp 85.000

Jika ingin mengetahui bagaimana mengarahkan pemikiran orang lain, harus tahu bagaimana siklus perjalanan informasinya. Hukum rimba pikiran mengatakan siapa yang lebih persuasif, maka dialah yang akan menjadi pemenang kehidupan.

Mulutmu, harimaumu. Kata-kata itulah yang cocok untuk menggambarkan seorang Hitler yang dengan mudah menguasai dunia.Hanya dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya, Hitler dapat mencuci otak manusia dan menuruti keinginan-keinginan Hilter

Siapa yang tak mengenal Adolf Hitler ? Ataubiasa disapa Hitler? Mengingat nama tersebut, pasti hal pertama yang terlintas di pikiran adalah ‘kejahatan yang dilakukannyamelampaui batas kemanusiaan. Namun, ada sisi lain yang dapat menjadi pelajaran dan jauh lebih berguna dari metode yang dilakukan oleh Hitler.

Dengan gagasannya dan cara komunikasi dengan baik, Hitler dapatmeraih kekuasaan. Hitler telah mendemonstrasikan betapa kekuatan dapat membawa manusia pada batasan kemanusiaannya. Hitler memanfaatkan penderitaan masyarakat Jerman dan menganggap bahwa dirinyalah Sang Penyelamat. Dengan teknik dan seni pengaruh yang sedemikian hebatnya. Hitler juga dapat mendukung untuk membinasakan satu kaum dan hal itu dianggap sudah sepantasnya.

Berkomunikasi dengan baik merupakan landasan kehidupan yang paling penting yang dapat memengaruhi dan berkuasa. Hal ini lah yang dilakukan oleh Hitler sehingga dengan lidahnya Hitler dapat mengadu domba masyarakat.

Kemampuan Hitler yang perlu digarisbawahi adalah kemampuan dalam mengolah kata-kata sehingga menempatkan orang-orang ke dalam kemarahan, ketakutan, kebencian, dan ketidakadilan yang diterima orang dengan berbagai alasan. Kemudian, dia dapat membuat dirinya sebagai ‘harapan’ melalui perkataannya.

Selain itu, teknik mencuci pikiran juga kerap dilakukan oleh Hitler untuk keuntungan sendiri. Teknik ini merupakan sebuah proses sistematis pengapusan sebuah ide atau pemikiran dalam pemikiran seseorang dan menggantikannya dengan ide baru yang sesuai dengan kepentinganpribadi.

Teknik yang digunakan dalam memanipulasi pikiran dari berbagai organisasi serta mengendalikan kondisi sosial serta teknik proganda dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai metode yang dapat mengubah apa yang diinginkan.

Mempermainkan emosi manusia adalah jalan menuju kekuasaan. Hitler sudah menjadi contoh bagi seluruh umat manusia di dunia, bahwa manusia mampu menjadi yang sangat luar biasa. Sekalipunkeluarbiasaannya ini ditunjukkan untuk kejahatan. Asas pemikiran Hitler datang dari hasil kebrutalan keluarganya. Ketidakadilan dalam lingkungan dan juga kemalangan dari akibat kurang disiplin diri. Pemikiran Hitler bertumbuh sesuai lingkungannya. Fitur umum otoriter Hitler cenderung bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh kuasa diluar diri manusia sendiri, di luar ketertarikan dan harapannya, bahkan otoriter Hitler ini mempunyai prinsip yaitu kebahagian didapatkan dengan bergabung bersama kuasa pada prinsip persuasi.

Beberapa kondisi yang membutakan pikiran manusia yaitu bagaimana memanfaatkan secara optimal dalam komunikasi, persuasi dan manipulasi pikiran. Kondisi lain di dalam diri manusia yang menyebabkan kebutaan atau bisa disebut mati surinya logika. Hal ini berkaitan dengan cara kerja otak manusia, meskipun katanya 90 persen potensi yang belum digunakan. Emosi dengan mudah membuat kemampuan kognisi orang lain menurun dan dapat membuat orang akan membuat hal-hal yang tidak igin dilakukan dapat melakukannya.

Seperti Hitler, keyakinan dirinya, semangat, dan gairah memacarkan keluar dan membuat semua orang yakin kepadanya Karena Hitler percaya dia adalah seorang yag dipilih untuk berkuasa, untuk menyampaikan ‘misi mulia’ menurutnya. Keyakinan itu kemudian direfleksikan oleh pikiran bawah sadarnya. Dengan prinsip itu ditanamkan dalam dirinya sehingga orang lain pun yang melihat dan mendengar perkataannya akan percaya kepada Hitler.

Buku ini, menyajikan banyak metode dan cara bagaimana orang dapat mengikuti keinginan kita. Dalam buku ini, Putu Yudiantara menuliskan berbagai pengaruh bagaimana menguasai pikiran orang lain. Langkah demi langkah diterangkannya, bahkan cara menghipnotis orang lain pun dipaparkan dalam buku ini.

Buku ini cocok bagi orang yang sedang promosi, pelajar, marketing,pengusaha dan juga guru dan bagi siapa saja yang mempunyai keinginan untuk menguasai pikiran atau ingin menerapkan apa yang dipikirkan dirinya.

Metode dan triknya dijabarkan satu per satu dalam buku ini sama seperti yang pernah dilakukan Hilter. Akan tetapi, buku ini dapat bersikap negatif jika betul-betul menirukan hal seperti Hitler. Bagi pembaca harus ada batasan sikap dan berprinsip untuk tidak melakukan hal yang merugikan orang lain. Penyampaian dengan bahasa yang ringan mungkin akan mudah dipahami bagi siapa saja yang tertarik membaca buku ini.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4