
Oleh: Michelle Simangunsong
Jadilah mahasiswa emas yang memberikan perubahan, habiskan jatah gagal, kalau sudah sukses yang tersisa tinggal sisa jatah suksesnya
Bagaimana tak inspiratif, bahkan semasa duduk di bangku SMA, Ia sering bergerak dalam bidang sosial dengan berbagi 100 takjil untuk anak jalanan. Bahkan rutin melakukan kunjungan ke Panti Asuhan. Walaupun masih muda, Ia membuktikan bahwa dirinya mampu berprestasi. Pantang menyerah dan tidak takut akan kegagalan, yang membuatnya sampai sekarang masih terus belajar dan mengukir prestasi.
Sosok tersebut ialah Muhammad Afifan Aly Saragih atau yang kerap di panggil Afif. Afif merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem Informasi (Fasilkom-Ti). Semasa kecil, Afif pernah mengalami pengalaman buruk diusianya yang baru menginjak 8 tahun yaitu mengalami perundungan (bullying). Pada saat melanjutkan studinya di perguruan tinggi, Afif sering mendengar kalimat yang bersifat merendahkannya karena berhasil masuk kuliah melalui jalur mandiri. Banyak yang berkata bahwa mahasiswa yang masuk kuliah melalui jalur mandiri, adalah mahasiswa yang hanya mengandalkan kekuatan uang saja. Namun, Afif berhasil menepis semua perkataan tersebut lewat prestasi yang diukirnya.
Afif tidak pantang mundur, walaupun banyak yang meremehkannya. Ia pernah mengalami pengalaman yang buruk semasa hidupnya, tetapi Afif mampu berdamai dengan dirinya sendiri, mulai mengenali diri dan kekurangannya, serta menggangap bahwa itu adalah takdirnya. Memang benar, kita sebagai manusia diciptakan berbeda-beda, namun perbedaan bukanlah penghalang bagi kita untuk berprestasi.
Afif menjadi penerima beasiswa Karya Salemba Empat (KSE), Afif juga menjadi penerima beasiswa Vocational School Graduate Academy (VSGA) Junior Web Developer pada tahun 2021. Tak hanya itu, Afif juga sudah mendapatkan lisensi dalam bidang pengembangan website (web development) dari Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) pada tahun 2021.
Afif juga mencoba keberuntungannya dengan terjun ke Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Afif berserta timnya membuat inovasi untuk membantu orang-orang yang sedang menggangur dan kesulitan mengakses lapangan pekerjaan, dengan menyediakan platform jasa paruh waktu (part-time) yang bernama Jasa Kita. Namun, sangat disayangkan, Afif dan timnya belum mendapatkan kesempatan untuk melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Untuk mengisi waktu luangnya, Afif turut melakukan coaching dalam acara Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dan membantu teman-teman yang sedang mengikuti Program tersebut.

Walaupun sempat gagal, Afif tidak langsung pupus harapan. Tahun 2023 ini, ia kembali lagi mencoba dengan timnya yang bernama Scolar. Scolar merupakan tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan Afif selaku ketua tim. Mereka menjadi wadah untuk mencegah terjadinya perundungan, terkhusus pada Sekolah Dasar (SD). Menurutnya, ada 3 dosa besar dalam pendidikan, yaitu intoleransi, kekerasan fisik, dan perundungan. Oleh karena itu, Afif dan timnya berfokus pada masalah perundungan yang masih kerap terjadi di SD. Tim Scolar melakukan sosialisasi ke beberapa tempat, salah satunya yaitu Dinas Pendidikan Binjai, Sekolah Dasar Negeri 023972 Binjai, Komisi Perlindungan Anak (KPAI) dan juga melakukan sosialisasi pada workshop pencegahan perundungan.

Saat ini output yang dikeluarkan oleh tim Scolar berupa logo, aplikasi, media sosial, dan Smart Comic yaitu buku komik yang berbasis Artificial Intelegence (AI). Comic tersebut sudah tersebar dan dibeli oleh masyarakat dari kota Medan, Binjai, hingga Surabaya. Harapan dan usaha Afif serta timnya membuahkan hasil, tim Scolar dinyatakan lolos dan akan melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-36 tahun 2023.

Afif beserta tim Scolar ingin memberikan dampak nyata yang berguna bagi pendidikan khususnya dalam memberantas perundungan di Sekolah Dasar (SD). Afif juga berharap, pengalamannya dapat memotivasi mahasiswa untuk terus belajar dari kegagalannya dan pantang menyerah dalam meraih impiannya.
Sejatinya manusia diciptakan dengan berbeda-beda. Namun, perbedaan bukanlah penghalang bagi kita yang ingin terus bergerak maju meraih impian kita. Kegagalan itu pasti ada, tapi gagal bukan berarti kalah. Terus coba, habiskan jatah gagal tinggal akhirnya yang tersisa hanyalah jatah kesuksesan yang menunggu untuk di jemput.