BOPM Wacana

Mengenal Bulimia

Dark Mode | Moda Gelap
Sumber Istimewa

 

Oleh: Thariq Ridho

“Hasrat untuk memiliki berat badan yang ideal pastinya menjadi impian semua orang. Berbagai cara pun ditempuh salah satunya dengan bulimia. Lalu, apa itu bulimia?”

Tahukah anda ada kelainan yang mungkin terjadi dan berdampak pada kesehatan serta psikologis ketika hasrat  mendapatkan tubuh dan berat badan ideal. Salah satunya adalah Bulimia Nervosa.

Bulimia Nervosa atau sering dikenal dengan bulimia adalah salah satu jenis gangguan pola makan yang sangat familiar. Dimana pengidapnya rela tidak makan dalam kurun waktu yang lama, dan kemudian makan dengan jumlah yang banyak, lalu mengeluarkanya dengan cara memuntahkannya atau menggunakan obat pencahar.

Bulimia termasuk salah satu eating disorders yang berdampak pada kesehatan dan psikologis pengidapnya. Bulimia sering kali terjadi pada wanita dan biasanya mulai terjadi ketika masa remaja akhir dan dewasa awal. Kebanyakan penderita bulimia mempunyai ketakutan yang kuat dan berlebih terhadap bertambahnya berat badan, depresi atau cemas. Hal ini juga yang menjadikan penderita bulimia akan mempunyai sifat perfeksionis.

Kebiasaan tidak makan dalam kurun waktu yang lama, dan kemudian makan dengan jumlah yang banyak, lalu mengeluarkanya dengan cara memuntahkannya atau menggunakan obat pencahar, secara tidak sadar adalah bentuk dari penyiksaan terhadap diri sendiri.

Seseorang yang pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan akan memunculkan  persepsi tentang badan selalu merasa gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol, dan akhirnya menderita bulimia.

Dilansir dari tempo.co gangguan makanan pada seseorang seperti bulimia nervosa termasuk gangguan mental. Begitu disebutkan psikolog dari LightHouse, Anindita Citra. Selain itu, ada lagi gangguan makan yang disebabkan emosi, seperti compulsive overeating (lapar mata), emotional eating (lapar hati), yoyo syndrome (berat badan turun-naik), dan social eater (dorongan makan muncul saat sedang bersama kerabat). “Pada sebagian orang, timbulnya gangguan makan merupakan gabungan dari beberapa faktor,” katanya.

National Eating Disorder Asosiation (NEDA) menjelaskan kriteria-kriteria diagnose seseorang dikatakan  memiliki kelainan bulimia antara lain, makan dalam jangka waktu tertentu (misalnya dalam jangka waktu 2 jam), sejumlah makanan yang pasti lebih besar dari kebanyakan orang dan akan makan selama periode waktu yang sama dan dalam keadaan serupa.

Kurangnya rasa kontrol atas makan  (misalnya perasaan bahwa seseorang tidak dapat berhenti makan atau mengontrol apa atau berapa banyak orang yang makan). Perilaku yang terjadi secara tidak teratur namun berulang untuk mencegah penambahan berat badan, seperti muntah, penyalahgunaan obat pencahar, atau obat-obatan lain. Makan berlebihan dan perilaku kompensasi seperti muntah, penggunaan obat pencahar dan keduanya terjadi, rata-rata atau setidaknya sekali seminggu selama tiga bulan. Terakhir evaluasi tentang diri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat badan.

Sebuah jurnal tentang bulimia nervosa UGM tahun 2017 yang berjudul “Gangguan Makan anorexsia nervosa dan bulimia nervosa pada remajamenjelaskan bahwa langkah untuk mengobati seseorang adalah dengan cara melakukan psikoterapi dan terapi nutrisi pada penderitanya. Tak hanya itu family behaviour therapy atau terapi yang melibatkan seluruh keluarga juga dapat menjadi solusi. Hal ini dikarenakan pendertia bumilia terjadi pada anak remaja.

Ya mungkin untuk anda yang ingin mendapatkan tubuh dan berat badan yang ideal jangan sampai lepas kontrol yang akan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan psikologis kita.

 

Komentar Facebook Anda

Thariq Ridho

Penulis adalah Mahasiswa Psikologi USU Stambuk 2017.

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4