BOPM Wacana

Manguji: Ulaon Gondang Naposo Sebagai Pematangan Pribadi

Dark Mode | Moda Gelap
Sumber Istimewa

 

Oleh: Sagitarius Marbun

BOPM WACANA – Ulaon Gondang Naposo berfungsi untuk mematangkan pribadi. Demikian disampaikan Manguji Nababan, Pemateri Mini Workshop Gondang Naposo di Taman Budaya Sumatera Utara, Sabtu (13/10).

“Ukuran kematangan tidak diukur dari umur. Kalau dia sudah bisa manortor dengan baik, ia (si gadis) sudah layak untuk menikah,” tambah Manguji.

Ia menjelaskan Ulaon Gondang Naposo dibuat oleh orang tua pada perayaan pesta panen dengan harapan anak mereka mendapatkan jodoh dari ulaon itu.  Pada awalnya, Ulaon Gondang Naposo dilakukan oleh marga Parna di Samosir dengan mengundang marga hula-hula.

Manguji menambahkan Ulaon Gondang Naposo dibuka dan ditutup oleh orang tua guna menjaga dan memantau etika para naposo– anak muda, saat manortor. Juga ketika si pria sudah menemukan wanita yang cocok dengan hatinya, pasangan itu akan bertukar tanda burju di hadapan orang tua. Hal ini untuk kesaling terbukaan satu sama lain.

Menanggapi hal ini, Samuel Padao Holso Marbun mengaku baru mendengar cerita Ulaon Godang Naposo. “Baru tahu di workshop,” katanya. Ia berharap kegiatan seperti ini rutin terjadi untuk meningkatkan silaturahmi antar orang Batak terutama naposo– anak muda.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4