BOPM Wacana

Kurangi Depresi dengan Konsumsi Petai

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Kirana Yulisya

Sumber Istimewa

Mungkin sebagian orang belum mengetahui khasiat terpendam dari buah petai. Namun, jika kamu sering merasa depresi atau emosi sering tidak stabil, kamu bisa mulai konsumsi buah ini.

Dalam Wikipedia, petai (Parkia speciosa) merupakan pohon tahunan tropika dari suku polong-polongan (Fabaceae) dan anak suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di nusantara bagian barat.

Biji buah yang disebut juga dengan pete ini dapat dikonsumsi ketika masih muda, baik langsung sebagai lalapan ataupun diolah terlebih dahulu sesuai selera. Misalnya dengan dibakar, direbus, digoreng, maupun dicampur olahan makanan lainnya seperti hati dan ampela.

Orang Jawa dan Sumatera dikenal suka mengonsumsi buah ini. Bahkan di Jawa, petai cina atau kemlandingan sering dikonsumsi bersama kelapa muda menjadi makanan trancam atau botok. Ada pula masyarakat di Gunungkidul, Yogyakarta, menjadikannya tempe. Namanya tempe manding.

Meskipun buah petai memiliki bau kurang sedap setelah dikonsumsi, tapi siapa yang tahu khasiatnya sangat bermanfaat. Menurut survei oleh MIND, lembaga penelitian di Amerika Serikat, di antara pasien penderita depresi banyak orang merasa lebih baik setelah mengonsumsi buah ini. Cukup dengan memakan satu papan petai, bisa mengurangi depresi dan menstabilkan tekanan darah.

Seperti yang dikutip dari sayangi.com, petai dianggap juga sebagai spektrum anti mikroba terhadap infeksi bakteri dan jamur. Selain itu, efektif terhadap parasit internal dan cacing, dapat mengatur tekanan darah yang terlalu tinggi dan berguna sebagai anti depresan, serta memerangi stres dan gugup.

Depresi biasanya disebabkan oleh beberapa sebab seperti faktor genetik, perubahan hormon, ataupun faktor biologis. Depresi karena faktor biologis terjadi jika neurotransmitter yang merupakan bahan kimia otak alami terganggu. Selain itu bisa juga disebabkan trauma dan kebiasaan berpikir negatif.

Di dalam petai, tedapat kandungan tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin yang menyebabkan si konsumen buah ini menjadi rileks, memperbaiki mood dan membuat seseorang lebih bahagia. Selain tryptophan, petai juga mengandung vitamin B6 yang dapat membuat tekanan darah seseorang berada di titik normal.

Tidak hanya itu saja, petai juga mengandung kalium yang merupakan elektrolit penting bagi kesehatan. Di antaranya membantu menormalkan detak jantung, menyuplai oksigen ke otak, serta menyeimbangkan kadar air dalam tubuh.

Apabila kita sedang depresi, maka kadar metabolisme kita akan meningkat dan akan mengurangi kadar kalium dalam darah. Petai tinggi akan kalium, sehingga bagus untuk membantu sistem metabolisme dan mengatasi depresi.

Selain mengurangi depresi, petai juga punya manfaat lainnya. Seperti menstabilkan masa pramenstruasi, mencegah anemia, sembelit, sebagai obat mabuk, mual di pagi hari, serta obesitas.

Namun, bagi penderita gangguan ginjal disarankan untuk tidak mengonsumsi buah ini dalam jumlah banyak. Sebab petai memiliki kandungan asam amino yang sangat tinggi sehingga dapat menyebabkan munculnya gangguan kesehatan pada organ ginjal. Terlalu banyak mengonsumsi petai juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh yang disebabkan oleh kandungan purin dalam petai yang tergolong tinggi.

Namun demikian, tidak ada salahnya untuk mengonsumsi petai dalam keadaan depresi. Buah ini selain murah dan mudah didapatkan di pasar maupun supermarket. Jadi, kita tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan pikiran yang tenang dan suasana hati yang rileks.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4