Oleh: Vanisof Kristin Manalu
Salah satu kegiatan yang sulit lepas dari kehidupan sehari-hari adalah mandi. Kuantitas dan kualitas mandi jadi pertimbangan kala ini. Lalu benarkah pilihan Anda ?
Beberapa waktu lalu saya mendengar percakapan oleh sebuah pasangan di suatu tempat. Intinya mereka membicarakan penting atau tidaknya mandi. Dan mereka menyimpulkan mandi penting tapi jangan terlalu sering.
Saya terusik dengan hal itu. Sebab bukankah setiap hari kita beraktivitas dan terpapar oleh lingkungan yang banyak mengandung agent penyakit. Salah satu cara yang kita lakukan agar terhindar dari penyakit adalah mandi.
Di negara tropis seperti indonesia, mandi dua kali sehari adalah kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakatnya. Efek cuaca dan keringat yang menetes membuat mandi sudah menjadi kebiasaan rutin yang sulit untuk dihilangkan. Normalnya mandi biasanya dilakukan pagi sebelum beraktifitas dan sore hari setelah selesai beraktivitas.
Fungsi dari mandi salah satunya adalah untuk menjaga kebersihan tubuh agar terhindar dari berbagai kuman penyebab penyakit pun dapat membuat tubuh segar dan nyaman. Apalagi indra peraba kita akan terkena dampak apabila kita tidak mandi dalam satu atau beberapa hari.
Kebiasaan mandi biasanya dua kali dalam sehari dilakukan seseorang karena mendapat pengaruh dari orang tua atau keluarga. Bisa dikatakan ikut-ikutan dan hanya meniru kebiasaan orang lain padahal kita sendiri tidak tahu persis kenapa kita harus mandi dua kali sehari. Atau penahkah Anda menanyakan hal itu kepada orang-orang terdekat Anda?
Biasanya lagi, hampir semua orang menggunakan zat kimia sebagai pembersih tubuh. Baik dalam bentuk padat pun cair atau gel. Tergantung keinginan orang-orang. Namun segala sesuatu yang berlebihan itu biasanya merugikan. Sama halnya dengan kebiasaan mandi lebih dari satu kali dalam sehari.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pengaruh zat kimia yang terdapat dalam sabun dapat menyebabkan hal yang buruk bagi kesehatan tubuh. Sebab nyatanya sabun pun tak dapat menghilangkan kuman atau bakteri yang terdapat dalam kulit.
Dalam sebuah rumah sakit biasanya dokter melarang pasien yang akan dioperasi untuk tidak mandi sebab jika operasi dimulai kulit pasien yang mandi akan menjadi kering dan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit dermis. Hal ini juga dibenarkan oleh Asisten Profesor Kedokteran di Divisi Dermatologi di Universitas of California, Dr.Casey Carlos.
Selain itu jika kita melakukan scrubbing ketika mandi, kulit akan kehilangan minyak esensial dan lipid. Pun sebenarnya jika kita tidak mandi, sel-sel kulit mati dapat juga membantu manawarkan perlindungan terhadap sel-sel sehat. Sama halnya saat Howard Sobel, MD, seorang dermatologi yang berbasis di New York, AS, mengatakan bahwa mandi lebih dari dua kali sehari dapat menghilangkan lapisan minyak yang membantu kelembaban kulit. Pun ketika mandi dengan air hangat tidak dianjurkan untuk memulaskan sabun dengan cara mengosok tubuh.
Selain itu Dr. Zeichner menyarankan, jika Anda merasa mandi tersebut adalah hal yang wajib bahkan dua kali sehari, maka cukup membersihkan daerah yang sering kotor dengan kain dan lap. Bagian yang sering kotor seperti wajah, ketiak, bawah payudara, kuku, alat kelamin dan bagian belakang tubuh.
Namun sebenarnya kulit juga punya kemampuan alami untuk melindungi diri dari kotoran dan bakteri. Jika terlalu sering mandi dan memakai bahan kimia seperti sabun, maka kulit bisa menjadi kering.
Jadi, untuk Anda yang terlalu sering mandi, lebih baik memikirkannya lagi sebab dampak yang ditimbulkan sangat besar bagi kesehatan kulit. Dan bukan berarti mandi tidak berguna, hanya saja jangan terlalu sering dan cukup membersihkan diri pada bagian tertentu saja.