BOPM Wacana

Erotomania, Delusinya Orang Jatuh Cinta

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Nurhanifah

Anda yakin pujaan hati memiliki perasaan yang sama dengan Anda? Hati-hati, bisa jadi perasaan yang Anda rasakan ternyata gejala erotomania.

Seorang wanita diam-diam memasuki rumah idolanya. Ia mencuci semua piring kotor yang ada di rumah tersebut, menyiapkan makanan untuk idolanya. Untuk mencegah sang idola direbut oleh orang lain, ia rela bersembunyi dibawah rak cuci piring. Tak tanggung, ia gunakan pampers agar tidak perlu bulak-balik ke kamar mandi.

Masih belum puas, ia mengikat teman sekamar sang idola. Harapannya ia bisa tinggal berdua dengannya. Setelah sadar, ia memaksa sang idola untuk menikahinya. Tak tanggung, ia gunakan kejut listrik agar permintaannya tercapai.

Keputusan itu ia ambil, sebab menurutnya sang idola telah memberikan sinyal-sinyal asmara untuk menerimanya. Ia merasakan sapaan, ekspresi wajah dan pujian pada cincinnya merupakan kunci penerimaan dari sang idola.

Apa yang dirasakan oleh wanita ini, menunjukkan beberapa gejala penderita erotomania. Hal ini dipaparkan dalam tulisan ilmiah berjudul “De Clérambault’s syndrome: diagnostic and therapeutic challenge“, Sampaio, et. al. (2007).

Konsultas Psikologis Glenn Wilson menjelaskan erotomania merupakan delusi bahwa seseorang dicintai orang lain yang entah bagaimana caranya menahan diri untuk mengungkapnya. Mereka membayangkan si objek mengirimkan petunjuk sinyal cinta mereka yang signifikan atau mengontak mereka melalui telepati maupun media.

Pada 1921, Gaëtan Gatian de Clérambault berargumen bahwa perempuan lebih sering mengalaminya. Argumen Clérambault telah dikonfirmasi kebenarannya oleh  Martin Brune dari Ruhr University, Jerman, setelah menganalisis 246 kasus erotomania pada 2007. Hasilnya sebanyak 69,1% pengidapnya adalah kaum hawa. Clérambault  juga berpendapat, orang-orang dengan erotomania percaya bahwa objek cintanya jatuh cinta dan membuat pendekatan terlebih dahulu kepadanya.

Selain itu penderita erotomania menunjukkan perilaku mengintil atau mengintai orang yang ditaksirnya. Ya, gejala ini juga ditunjukkan oleh sang wanita. Ia mengintai setiap kegiatan sang idolanya, memotretnya secara sembunyi-sembunyi. Kemudian ia juga mengumpulkan foto sang idola dari majalah. Foto-foto tersebut ia cetak dan ditempelkan di dinding kamarnya.

Sang idola masih berusaha untuk menolak permintaan wanita tersebut dengan baik-baik. Ia jelaskan bahwa apa yang ia lakukan hanyalah sekadar sapaan biasa, tak ada harapan ataupun pengharapan yang lebih dari wanita tersebut. Namun, penjelasan itu tetaplah percuma sebab penderita delusional cenderung bersikeras mempertahankan keyakinannya, sekalipun objek cintanya telah berupaya menolaknya.

Menurut Feldman, et. al. (1998) yang menyusun buku Stranger Than Fiction: When Our Minds Betray Us bahwa kemarahan pengidap erotomania dapat mengarahkannya untuk melakukan kekerasan terhadap orang yang ditaksir. Ia tidak jarang melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan objek cintanya atau siapa pun yang dirasa menghalangi hubungannya dengan sang pujaan hati.

Tindakan ini juga dilakukan oleh sang wanita, ia mengikat teman sekamar sang idola, memberikan kejut listrik pada sang idola, bahkan hampir membunuh teman sekamar  idolanya. Hal itu ia lakukan agar dapat menikah dan hidup hanya berdua di kamar indekost selamanya.

Kisah wanita ini, merupakan salah satu cuplikan episod dari Webtoon Lookism. Meski hanya cerita fiksi, apa yang dilakukannya menunjukkan gejala pengidap erotomania.

Dilansir dari liputan6.com Caroline Flack, pembawa acara X Factor di Manchester mengisahkan  penguntit erotomania dalam buku autobiografinya yang berjudul Storm In A C Cup. Awalnya si penguntit kerap menghujaninya dengan email, mengirim berbagai hadiah, dan kartu tanda cinta.

Tapi hal berikutnya yang dilakukan penguntit membuat Caroline tidak nyaman. Penguntit memaksa masuk gedung tempat audisi X Factor di Manchester dengan mengatakan “Saya pacarnya Caroline Flack,” pada petugas penjaga. Bahkan, ia menulis surat untuk Ketua ITV Adam Crozier yang menyatkan ia telah berpacran dengan Caroline selama satu tahun.

Bila Anda atau kenalan anda menunjukkan gejala ini, amati selama satu bulan apakah gejala ini masih terlihat. Jika ya segera kunjungi psikater atau pisikolog terdekat. Sebab, menurut situs symptomscausestreatment.com gejala ini kerap kali tidak disadari oleh pengidap dan butuh waktu minimal satu bulan untuk memastikannya.

Ingatlah cinta merupakan hak semua orang. Jangan sampai Anda merengut hak orang lain bahkan membahayakan keselamatannya hanya karena alasan ‘cinta’. Dicintai dan mencintai adalah hal yang wajar dilakukan oleh setiap orang. Tapi, cinta yang berlebihan juga tak baik. Bisa jadi hal yang Anda kira cinta ternyata erotomania. Bukannya berbahagia, Anda justru sengsara.

 

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4