BOPM Wacana

Kolam Delapan Putri, Pesona Baru Danau Linting

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Gio Ovanny Pratama

Danau linting sudah cukup terkenal di kalangan pecinta ekowisata di Sumatera Utara. Namun tak hanya air yang hijau dan pemandangan asri yang menjadi daya tarik danau ini. Air cinta, Gua emas dan kolam delapan putri yang katanya baru ditemukan dua bulan yang lalu, mungkin juga jadi daya pikatnya tersendiri.

Berjarak sekitar lima puluh kilometer dari pusat kota Medan Anda akan menemukan sebuah destinasi ekowisata Sumatera Utara yang bisa dibilang masih alami. Berlokasi di desa Sibunga-bunga hilir Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu Kabupaten Deli Serdang terdapat sebuah danau bernama danau Linting.

Akses menuju danau Linting terbilang cukup mudah. Perjalanan selama 80-90 menit bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Tiga ratus meter sebelum mencapai danau, jalanan menanjak merupakan suguhan utama. Terutama 100 meter sebelum danau, tak hanya menanjak jalanan tersebut masih berbatu. Walaupun sudah ada sedikit bagian yang diberi paving block. Petugas parkir akan langsung mengentikan laju kendaraan disini, pengunjung diharuskan membayar uang masuk dan parkir Rp 5 ribu per orang.

Sesampainya di danau pengunjung akan langsung disuguhi pemandangan asri ala pegunungan. Hamparan air berwarna hijau seluas dua hektar dikelilingi pohon-pohon membuat udara terasa sejuk. Sejuknya alam dan hijaunya air seolah-olah mengesankan air danau ini dingin. Namun setelah di dekati akan terasa uap panas dari arah danau. Jika menyentuh airnya maka akan terasa panasnya air danau. Hal ini disebabkan karena danau ini merupakan danau vulkanik. Panasnya air danau disebabkan oleh adanya kandungan belerang di dasar danau.

Jika pengunjung ingin merasakan sensasi lain dari danau ini cobalah mengelilinginya. Dan akan menemukan sebuah anomali perubahan warna air danau yang awalnya hijau menjadi kebiruan setelah mendapatkan sudut pandang yang pas.

Jika pengunjung ingin berenang di danau ini, sebaiknya jangan sampai ke tengah, sebab dalamnya danau ini belum ada satu pun orang yang tahu. Bibir pantai danau ini pun langsung mengarah curam ke dalam layaknya bibir sumur. Pernah ada cerita dari penduduk setempat seorang pemuda yang tenggelam jasadnya baru ditemukan esoknya dengan warna kehitaman seperti hangus. Namun begitu dahaga pengunjung untuk menikmati panasnya air ini tetap dapat tersalurkan sebab ada beberapa titik yang memungkinkan untuk berenang.

Saat ini tak hanya danau yang bisa dinikmati di objek wisata ini. Seratus meter dari danau terdapat kolam delapan putri yang baru dibuat dua bulan yang lalu dan gua emas.

Konon ceritanya pengelola kolam ini, Antonius Sembiring mengaku melihat cahaya berwarna kuning, merah, putih dan biru di kolam ini. Pria yang akrab disapa Bro ini bisa berhubungan dengan makhluk gaib dan mendapatkan petunjuk dari kilauan cahaya tersebut, Ia tahu kalau ia diharuskan membuat kolam untuk tempat pemandian delapan putri yang berasal dari kerajaan gaib. Kolam tersebut harus dibuat sendiri, tak boleh dibantu. “Kalau dibantu kolam ini tak akan pernah jadi, sebab malah akan jadi batu (kolamnya -red),” kisahnya.

Ada lebih dari delapan kolam yang didominasi warna biru dan hijau. Sama dengan danau linting, air di kolam ini juga panas bahkan lebih panas dari pada air danau. Panasnya air kolam tersebut dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit, stroke dan rematik. Abdul Wahab contohnya, kakek berusia 66 tahun ini mengaku telah delapan tahun menderita stroke, sehari-hari ia berjalan dengan tongkat. Namun setelah ia berendam di salah satu kolam ia sudah bisa berjalan sendiri. “Enggak sampai satu jam saya berendam, sudah bisa jalan,” ujarnya.

Tak semua kolam yang diperbolehkan untuk berendam, hanya dua saja. Selebihnya hanya boleh sebatas cuci muka saja. Hal ini disebabkan kolam lain sudah menjadi milik delapan putri dari kerajaan gaib tadi, “Kolam tersebut jadi tempat mereka mandi jadi tak boleh diganggu,” kata Antonius.

Satu lagi yang unik dari kolam ini, ada satu kolam yang disebut air cinta. Disebut air cinta karena menurut Antonius jika seorang mencuci muka di air tersebut maka ia akan segera mendapatkan jodoh yang dikehendakinya. Airnya panas dan jernih, kolam ini juga salah satu dari kolam yang dimiliki delapan putri tersebut.

Masih di area yang sama ada dua buah gua yang memilliki keunikan berbeda. Satu gua lelaki dan satu lagi gua perempuan atau yang lebih dikenal dengan gua emas. Penamaan gua perempuan dikarenakan pintu masuk gua tersebut mirip perempuan batak yang membawa tudung saji di atas kepala.

Gua Lelaki memiliki tinggi satu sampai dua meter dengan panjang kedalam sekitar lima belas meter. Udara didalam gua sangatlah pengap, hawa panas langsung menyambut ketika menginjak pintu masuk, sehingga baru lima menit di dalam sudah cukup untuk mandi keringat. Di dalamnya ada ruangan seluas lima meter persegi, menurut Antonius ruangan ini digunakan sebagai tempat musyawarah kerajaan jin tersebut.

Dinding dan langit-langit guanya merupakan batuan basah dan membentuk stalaktit (batuan beku pada langit-langit gua -red). Lantainya becek karena air yang menetes dari langit-langit gua membasahi lantai gua yang masih terbuat dari tanah.

Beda lagi dengan gua Perempuan, gua ini jauh lebih kecil dari gua lelaki. Tingginya hanya dua meter dengan luas dua meter persegi. Kalau tadi gua lelaki pengap, gua perempuan lebih sejuk. Gua ini dikatakan gua emas karena terdapat serpihan emas yang menempel di dinding dan langit-langit gua. Uniknya gua emas ini baru ditemukan dua minggu yang lalu. Terlepas emas itu asli atau tidak belum ada yang memastikannya.

Keunikan kolam dan gua ini bisa pengunjung nikmati dengan membayar Rp 7 ribu perorang. Dengan biaya begitu, pengunjung dibolehkan untuk berendam di air panas sepuasnya tentunya di dua kolam yang diperbolehkan tadi.

Terlepas dari cerita tersebut benar atau tidak, bagi pencinta ekowisata kolam delapan putri dan gua emas menjadi paket yang tak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke danau Linting. Obyek wisata yang masih asri dan menyimpan berbagai cerita mistik dan misteri.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4