RedaksiOleh: Adinda Zahra Noviyanti
BOPM WACANA – Ikatan Pelajar Tanah Rencong (IPTR) Komisariat USU mengadakan Pentas Kebudayaan Aneuk Nanggroe (Pekan) 2016 pada Sabtu, 12 November di Gelanggang Mahasiswa USU. Acara ini digelar untuk mempererat silaturahmi antara masyarakat Aceh yang ada di Medan, serta memperkenalkan budaya Aceh ke masyarakat Medan. “Ini lah wadah kita perkenalkan budaya,” kata Ketua Panitia Pekan 2016 Muhammad Reza Prasetio, Sabtu (12/11).
Reza menjelaskan, dalam pagelaran ini ditampilkan beberapa tarian dari Aceh. Di antaranya Tari Sedati yang menggabarkan pujian terhadap Allah SWT, Tari Saman dan Tari Dindong sebagai bentuk penyebaran agama Islam lewat syair, dan Tari Tarek Pukat yang menggambarkan kehidupan nelayan di Aceh. Selain itu ada Tari Rampai Deleng yang melambangkan keseragaman masyarakat Aceh, Tari Guel sebagai wujud apresiasi terhadap dalam, serta Tari Masekat menunjukkan gerakan tangan dengan Syair yang berisi tuntunan keagamaan.
Keseluruhan tari-tarian disuguhkan kembali dalam tearikal Teater O, menceritakan seorang ibu yang membayangkan masalah-masalah di Aceh. Mulai dari Gerakan Aceh Mereka, Tsunami, maupun konflik sosial politik di Aceh. Di akhir, persembahkan tari-tarian awal hingga teatrikal dipersembahkan kembali dalam syair dalam bahasa Aceh dan bahasa Gayo. “Semuanya ada keterkaitannya,” jelas Reza.
Amin Syahputra, salah satu peserta asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) merasa senang dapat hadir di pagelaran ini. Ia berharap budaya Aceh nantinya lebih dikembalikan dan diminati di semua lapangan. Serta, tak hanya IPTR komisariat USU saja yang mengadakan kegiatan seperti ini. Namun, juga IPTR kampus lain. “Mungkin Pekan selanjutnya di UMSU,” ujarnya.
Pekan 2016 ini merupakan pagelaran pertama yang diadakan oleh IPTR. Dihadiri sekitar enam ratus orang dari berbagai kampus yaitu USU, UMSU, Universitas Negeri Medan, dan Institut Teknologi Medan.
