Oleh Aulia Adam
BOPM WACANA — Setelah sekitar sejam lebih aksi berlangsung di Simpang Kampus USU, antara Jalan Dr Mansur dan Jalan Jamin Ginting, Rektor USU Syahril Pasaribu tampak turun ke jalan dikawal sekitar sepuluh orang satuan pengamanan (Satpam). Selang beberapa menit, Raja Bongsu Hutagalung, Pembantu Rektor III USU turut hadir untuk mengimbau mahasiwa untuk tidak terlibat kericuhan, Rabu (18/6) malam.
Syahril mengimbau mahasiswa untuk tidak terpancing melakukan tindakan anarki. Selain itu, ia berharap mahasiswa tetap menjaga nama baik USU meski sedang melakukan aksi demonstrasi. “Pokoknya jangan ada ricuh,” tegas Syahril.
Sementara, Raja Bongsu menginstruksikan satpam USU untuk lebih bersiaga di beberapa titik kampus. Ia takut jika ada penyusup dari luar USU yang sengaja berkepentingan memicu kericuhan dalam aksi tersebut. “Mahasiswa USU jangan sampai terpancing aja, saya lihat ini sudah tidak pure (murni –red) mahasiswa USU semua yang ikut aksi,” tambahnya.
Dalam aksi yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut, demonstran menyebarkan selebaran tuntutan mereka. Salah satu isinya adalah menuntut pengusutan tindakan represivitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap gerakan mahasiswa dan rakyat yang dinilai sering memicu bentrok.