Oleh: Sri Wahyuni Fatmawati P
Tanah Datar, wacana.org/arsip— Hasil liputan ekspedisi dapat dikategorikan sebagai tulisan ilmiah. Pasalnya mulai dari proses penulisan, target pasar, isi, dan media penyampaiannya memiliki ciri sebuah tulisan ilmiah. Hal ini disampaikan Ahmad Arif, Ketua Tim Ekspedisi Cincin Api Indonesia Kompas dalam Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) Ekspedisi Jurnalistik di Aula Kantor Bupati Tanah Datar, Sabtu (30/8).
Menurut Arif, orang yang melakukan peliputan ekspedisi dan menuliskannya tentulah orang yang profesional di bidangnya, biasanya wartawan. Pembacanya adalah para akademisi dan orang yang memiliki minat sesuai materi tulisan. Pun data yang digunakan didapat dari riset yang mendalam dan akurat. “Dalam tim juga ada ahli-ahli sesuai bidang yang dibutuhkan,” lanjutnya.
Rossy Dalimunthe, peserta PJTLN dari Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Mahasiswa Teropong Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara sepakat bahwa hasil liputan ekspedisi dikategorikan sebagai tulisan ilmiah. Dikarenakan dalam liputan ekspedisi dilakukan peliputan mendalam. “Ada dugaan, liputan mendalam, seperti skripsi juga,” tambahnya.
Ditambahkan Arif liputan ekspedisi adalah liputan yang dilakukan dalam jangkauan wilayah tertentu dengan tema peliputan yang tidak pasaran. Liputan bisa mencakup alam, budaya bahkan sosial wilayah tersebut. “Ini bukan liputan untuk tulisan traveling, tapi liputan mendalam, ada sesuatu yang dikritisi, jadi tidak semata keindahan tempat saja,” sahutnya.
PJTLN Ekspedisi Jurnalistik ini diadakan Lembaga Pers Mahasiswa SUARA KAMPUS Instutut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang Sumatera Barat.