Oleh: Fredick BE Ginting
BOPM WACANA — Masalah utama pendidikan Indonesia saat ini adalah terjadinya liberalisasi dan komersialisasi di sektor tersebut. Akibatnya terjadi pergeseran orientasi dan dampak yang diterima peserta didik Indonesia. Hal ini ditegaskan Koordinator Front Peduli USU (FPU) Lasron Sinurat dalam diskusi yang digelar di Fakultas Ilmu Budaya, Senin (28/4).
Contoh liberalisasi dan komersialisasi pendidikan adalah pelaksanaanujian nasional untuk mengukur kelulusan anak sekolah menengah atas. “Orientasinya bukan lagi menciptakan, tapi mencuri. Dampaknya hasil pendidikan tidak bagus,” ujarnya.
Contoh lain di tingkat perguruan tinggi adalah disahkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. “Dengan diberlakukan uang kuliah tunggal berarti pendidikan hanya untuk dikomersilkan,” katanya lagi..
Pendapat senada disampaikan Thariq Tsakib, anggota FPU. Menurutnya dengan dikomersialisasikannya pendidikan, tujuan pendidikan untuk mencerdaskan bangsa dan memanusiakan manusia tidak lagi menjadi orientasi. “Pendidikan secara umum diorientasikan untuk memecah masalah pasar dan kapital, bukan lagi untuk memecahkan persoalan yang terjadi di masyarakat.
Diskusi yang digelar FPU ini merupakan rangkaian agenda yang disiapkan menyambut Hari Buruh 1 Mei dan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei mendatang. Untuk tahun ini FPU mengangkat tema Galang Persatuan Gerakan Mahasiswa, Mewujudkan Pendidikan yang Adil dan Tersedianya Lapangan Pekerjaan.