RedaksiOleh Hadissa Primanda
BOPM WACANA | Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah merampungkan draf acara PMB pada rapat panitia Rabu (26/6) lalu. Sebelumnya, telah dibentuk panitia PMB sebanyak 60 orang yang berasal dari perwakilan pemerintahan mahasiswa (pema), Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas (MPMF), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang ada di FMIPA. Panitia ini beranggotakan mahasiswa dari stambuk 2010 hingga 2012, dengan mahasiswa stambuk 2009 bertindak sebagai steering committee.
Adapun acara PMB sendiri seperti dijelaskan Ketua Panitia PMB FMIPA Agil Antono akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 29-31 Agustus. Hari pertama akan diisi dengan materi dari pihak dekanat, mengenai FMIPA dan USU. Sementara hari kedua, diadakan seminar dari Badan Narkotika Nasional, untuk memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa baru mengenai bahaya narkoba. Hari terakhir akan diisi dengan seminar motivasi mengenai mahasiswa berprestasi, di mana diharapkan adanya seminar ini dapat meningkatkan motivasi mahasiswa baru dalam menjalani perkuliahan agar bisa lebih berprestasi.
Agil menambahkan, seminar motivasi ini adalah kali pertama diadakan pada PMB FMIPA. Setelah acara seminar dalam ketiga hari tersebut, acara dikembalikan ke jurusan masing-masing. “Namun tetap diadakan serempak,” ujarnya.
Bahkan pada hari terakhir, akan diadakan ajang kreativitas jurusan di mana masing-masing jurusan unjuk kebolehan mereka seperti menciptakan robot, membuat parfum, dan lain-lain. Ini juga acara tahunan PMB FMIPA dan diperlombakan.
Gubernur FMIPA Ganda Wijaya mengatakan, penambahan acara seminar dalam draf acara PMB FMIPA tahun ini bertujuan untuk mengubah citra PMB yang identik dengan kekerasan. Ia pun telah mensosialisasikan mengenai fakta integritas dalam rapat panitia PMB seperti yang diperintahkan Pembantu Dekan III FMIPA. Inti fakta integritas itu sendiri adalah PMB harus sesuai dengan Standra Operasional Pelaksanaan (SOP) yang ditetapkan rektorat. “Yang jelas untuk meminimalisir kekerasan yang selama ini jadi embel-embel PMB,” paparnya.
