Oleh: Surya Dua Artha Simanjuntak
USU, wacana.org — Rektor USU Muryanto Amin memberi komentar terkait dualisme Pemerintahan Mahaiswa (Pema) USU. “Kompetisi itu hanya bisa dimenangkan oleh satu pihak meskipun diikuti beberapa pihak,” ungkapnya saat memberi kata sambutan pada acara Pelantikan Kabinet Reka Kerja Pema Rizky-Anas, Kamis (6/5).
Muryanto mengatakan sebuah kompetisi akan selalu menghasilkan pihak yang menang dan yang kalah. Si pemenang pastilah memiliki beberapa keunggulan dari lawan. Sehingga, ketika memasuki sebuah kompetisi, kita harus siap menerima kekalahan.
“Bagi pemenang kompetisi tentu menghargai yang kalah dan yang kalah menghormati yang menang,” terang Muryanto.
Berita Terkait: Rizki-Anas Dilantik Jadi Presma dan Wapresma USU Versi Plt KPU
Ia juga berpendapat bahwa polemik dualisme Pema USU sudah terselesaikan dengan relatif damai. Tambahnya, mahasiswa memang harus mengutamakan dialog dan rasionalitas untuk menjaga suasana akedemik di dunia kampus.
Muryanto menyarankan agar Pema Rizki-Anas turut menggandeng semua pihak yang sempat bersiteru dalam kontestasi politik kampus lalu. “Tanpa kita berkolaborasi, tanpa kita punya jejaring, kita tidak akan bisa berhasil menunaikan apa yang kita inginkan,” jelasnya.
Berita Terkait: Ketua KPU Wahyu: Pelantikan Rizki-Anas Tidak Sah
Menanggapi hal ini, Presiden Mahasiswa (versi Plt. KPU USU pimpinan Farhan Zahary) Muhammad Rizki Fadillah mengatakan akan merangkul semua elemen organisasi. Baginya, lawan politik juga teman dalam berdemokrasi. “Harapannya, kita sama-sama menjaga profesionalitas dan tetap menjaga keutuhan dan kebersatuhan USU,” tutupnya.
Sedangkan Aldho Syahputra, Presiden Mahasiswa versi KPU USU pimpinan Wahyu Hidayat, tak mau berkomentar mengenai hal ini.