BOPM Wacana

Bondan Winarno dan Erwin Arnada Khawatirkan Perkembangan Jurnalisme Warga

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Yulien Lovenny Ester Gultom

Bondan Winarno (kanan) dan Erwin  Arnada (kiri)  menyampaikan pengalaman mereka sebagai jurnalis dalam acara Talkshow Nasional "Di balik Kisah Seorang Jurnalis' di Aula Gedung Agrokomplek Universitas Udayana, Senin (10/8). Bondan dan Erwin menyampaikan pentingnya verifikasi dalam jurnalistik. | Yulien Lovenny Ester Gultom
Bondan Winarno (kanan) dan Erwin Arnada (kiri) menyampaikan pengalaman mereka sebagai jurnalis dalam acara Talkshow Nasional “Di balik Kisah Seorang Jurnalis’ di Aula Gedung Agrokomplek Universitas Udayana, Senin (10/8). Bondan katakan masyarakat yang menggunakan jurnalisme warga kurang memiliki pengetahuan tentang ilmu jurnalistik.| Yulien Lovenny Ester Gultom

Denpasar, wacana.org/arsip — Bondan Winarno, Presenter Kuliner dan Erwin Arnada, Sutradara sekaligus pembicara dalam acara Talkshow Nasional Di Balik Kisah Seorang Jurnalis mengkhawatirkan perkembangan jurnalisme warga, sebab tidak ada pihak yang dapat mempertanggungjawabkan pemberitaan dari masyarakat, Senin (10/8) di Aula Gedung Agrokomplek Universitas Udayana.

Erwin bilang saat ini banyak masyarakat yang memberitakan suatu kejadian atau informasi melalui akun-akun media sosial yang tidak bisa diverifikasi kebenarannya dan tidak ada pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban. Hal ini, berbeda dengan wartawan, ia bilang jika wartawan salah menerbitkan atau memberitakan suatu berita, pemimpin redaksi atau pun dewan pers bisa dimintai konfirmasi dan bertanggung jawab terhadap hal tersebut.

Selain itu, Bondan menambahkan masyarakat yang menulis berita tidak memiliki banyak pengetahuan mengenai kode etik atau pun undang-undang pers. Dampaknya masyarakat tidak tahu bahwa berita yang ditulis telah melanggar undang-undang atau tidak.

Menanggapi hal ini, Nurfadhilah Bahar, salah satu peserta talkshow dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sepakat dengan Bondan. Dila bilang jurnalisme warga memiliki kelemahan tentang pengetahuan kode etik masyarakat. “Tapi, kalo dipikir-pikir jurnalisme warga membantu wartawan untuk mengabarkan berita,” ujarnya. Tapi ia bilang publik harus pandai mengambil informasi yang ada.

Erwin sepakat jika jurnalisme warga memang membantu wartawan. Hanya saja jika pemberitaan akan diterbitkan di media seperti televisi, cetak, atau online sebaiknya telah melewati proses dari editor.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4