BOPM Wacana

Bima Surya, Berbisnis Dengan Musik Dan Desain

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Khairil Hanan Lubis

Sosok - Bima SuryaTak ada yang tak mungkin, itulah yang terpikir oleh seorang anak muda bernama Bima Surya. Anak Medan kelahiran Sidikalang, 5 Oktober, 27 tahun yang lalu ini mengandalkan bakatnya dalam bidang musik dan kreativitas yang diperolehnya pada saat mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung (angkatan 2003) untuk dijadikan bisnis.

Berbekal pengetahuan desain grafis, Bima memulai karirnya di perusahaan indie Thirteenz. Sebagai seorang pendiri dari perusahaan, yang namanya sesuai dengan tanggal peresmian berdirinya perusahaan ini yaitu 13 Desember 2008, Bima mengaku tak mudah untuk memulai usahanya. Walaupun begitu, perusahaan yang dulunya ada di Bandung itu, kini telah merambah hingga ke wilayah Medan.

Let It Flow and Let It Be, itulah moto hidup yang terus dipegang oleh seorang Bima Surya sehingga perusahaannya bisa semakin maju seperti sekarang ini. Berawal dari sekedar memenuhi permintaan seorang teman di kampus saat ia masih kuliah, untuk mendesain gambar pada kaos, lama kelamaan akhirnya semakin banyak orang yang menyukai desain buatannya tersebut.

Karena banyak yang tertarik dengan desain Bima yang simpel namun menarik, Bima pun mempromosikan karyanya tersebut kepada teman-teman satu kampus saat masih di Bandung. Dimulai  dari  ponsel ke ponsel dan menyebarkan kartu nama, Bima mampu menarik minat teman-temannya untuk mendesain kaos kepadanya. Sehingga akhirnya kini Bima dibantu oleh seorang investor berhasil membuka usaha indie yang bergerak dibidang musik dan periklanan di Medan.

Tak Hanya Usaha Desain

Di Thirteenz Medan Bima tak hanya menyuguhi desain-desain grafis saja, sebab di perusahaan ini Bima juga menyediakan band instrumentsound system dan recording. Disini Bima juga membentuk band-band yang dididik secara khusus. Biasanya mereka yang dididik disini adalah anak-anak yang sengaja dititipkan oleh orang tua mereka untuk lebih mendalami dunia musik.

Tak sia-sia usahanya sehingga beberapa band didikannya sudah banyak tampil mengisi even-even yang diadakan di Kota Medan dan banyak mengikuti ajang festival. Diantaranya ia pernah mengisi acara di beberapa fakultas di USU dan yang paling terakhir ia mengisi acara pada Dies Natalis USU ke-57 pada tahun 2009 lalu.

Begitulah, seorang Bima yang mau bekerja keras dan mampu memanfaatkan pengetahuannya sehingga dapat membuahkan hasil untuk dirinya dan orang lain. Tak banyak orang seperti Bima yang mampu membisniskan hobi dan pengetahuannya. Semua yang ia capai tak lepas dari kegigihan dan kemampuannya dalam mensinergikan antara hobi dengan bisnis.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4