
Oleh: Winny Stefanie
Medan, wacana.org – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Kemarahan Buruh dan Rakyat (AKBAR) Sumatra Utara (Sumut) menggelar aksi dalam memperingati Hari Buruh Internasional 2025. Aksi ini memiliki tema “Hancurkan Kapitalisme Sebagai Mesin Penindas Buruh, Wujudkan Kesejahteraan dan Perlindungan yang Inklusif”, Kamis (01/05/2025).
Pimpinan aksi, Dedi Sanjaya, mengatakan bahwa agenda ini dilakukan guna melindungi hak-hak buruh yang dianggap lemah. “Para buruh banyak ditindas saat ini dan banyak beberapa tuntutan lainnya yang diserukan dari berbagai elemen masyarakat. Kesejahteraan dan perlindungan terhadap mereka sangat minim sekali dilakukan,” tegasnya.
Massa aksi mulai beranjak dari Masjid Raya sebagai titik kumpul dan melakukan longmarch melalui beberapa titik seperti kawasan Jalan Pemuda, Kesawan, Jalan Raden Saleh, Gedung DPRD Sumut, dan berakhir di depan Kantor Gubernur Sumut.
Aksi yang berlangsung di depan Gedung DPRD Sumut diawali dengan orasi yang terus diserukan oleh para orator. Massa aksi juga diberikan ruang bebas untuk mengekspresikan diri lewat pembacaan puisi dan penampilan teatrikal.
Peserta aksi dari Serikat Pekerja Multi Sektor (SPMS), Yoan, menyampaikan bahwa ini kali pertamanya mengikuti aksi hari buruh. “Kami datang dari berbagai daerah seperti Asahan, Langkat, dan Serdang Bedagai untuk menyuarakan hak-hak yang seharusnya kami dapatkan. Menurut saya, banyak peraturan yang justru merugikan pekerja, seperti bentuk penipuan yang dibungkus secara rapi dalam aturan,” katanya.
Yoan berharap aksi ini bisa menghasilkan kebijakan yang menguntungkan kelas pekerja. Ia juga menjelaskan yang datang hari ini banyak yang sudah berumur, kulitnya keriput, bahkan tubuhnya sudah bungkuk. “Kita bukan lagi bicara soal upah minimum, tapi upah layak. Sayangnya, upah minimum pun kebanyakan belum terpenuhi,” ujarnya.