
Oleh: Syaufah Sabila
Medan, wacana.org – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan bersama Program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar diskusi publik, bertajuk “Artificial Intelligence (AI) dan Jurnalisme di Medan: Menjembatani atau Menggerus Etika Pers?” di Aula FISIP UMSU.
Ketua AJI Medan, Tonggo Simangunsong, pada Sabtu (17/05/2025), menyampaikan bahwa agenda rutin ini dilaksanakan sekaligus untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia. “AJI Medan sebagai salah satu aliansi yang peduli dengan media masa depan, maka kami ingin memberikan semacam insight untuk kalangan yang masih tertarik sebagai jurnalis,” ujar Tonggo.
Diskusi ini menghadirkan dua narasumber yaitu Nurhalim Tanjung (Ahli Pers) dan Yulhasni (Dosen Ilmu Komunikasi UMSU). Serta diikuti oleh mahasiswa UMSU, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) seperti Dinamika UINSU, Pijar USU, Neraca Polmed, serta beberapa anggota AJI Medan. Tonggo berharap dengan berlangsungnya diskusi ini, dapat membukakan pintu kerja sama dan memberikan pengetahuan pada jurnalis muda penerus media.
Salah satu narasumber yang merupakan Dosen Ilmu Komunikasi UMSU, Yulhasni, menyoroti dampak AI bagi jurnalistik. Ia mengatakan bahwa pada aspek kredibilitas, AI tidak akan sama seperti manusia. “Memang sulit untuk tidak menggunakan AI. Maka dari itu, undang-undang pers harus direvisi untuk mengatur penggunaan AI,” ucap Yulhasni.