RedaksiOleh: Deli Listiani
BOPM WACANA | Uji laboratoirum (lab) keaslian bahan jaket almamater 2014 yang terbuat dari polyester belum dilakukan dan diundur pelaksanaannya hingga Juni ini. Padahal, uji laboratorium (lab) awalnya direncanakan pada 12-13 Mei lalu di Laboratorium Balai Besar Tekstil, Bandung. “Saya belum ke sana,” pungkas Pejabat Pelaksana Program Kerja dan Anggaran Joko Wibowo, Selasa (16/6).
Joko mengatakan ia bersama dua rekannya yaitu Abdulah Arif dan Indra Syah Johan tak jadi berangkat pada 12-13 Mei sebab saat itu tim pengadaan jaket almamater belum terima gaji selama enam bulan. Karenanya tim tidak melanjutkan pengerjaan jaket almamater pada Mei. Ketika ditanya lebih lanjut, Joko tak mengetahui penyebab keterlambatan pembayaran honor. “Tapi sekarang sudah dapat,” katanya.
Joko terangkan uji lab dilakukan untuk mengetes kerapatan rajutan, kekuatan bahan, dan keaslian jaket almamater, sebab pengalaman tahun lalu bahan jaket almamater dicampur dengan katun. Selain itu, hasil tes bahan juga berguna saat proses pelelengan nanti. “Uji lab penting sekali untuk persyaratan lelang,” ungkapnya. Syarat ini ditujukan pada pengusaha yang akan mengikuti tender, jika pengusaha dapat memenuhi syarat yang dimaksud dan sanggup membuat jaket almamater dalam waktu dekat maka akan memenangkan tender.
Nabila Anastasya, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2014 sangat menyayangkan lamanya proses pengadaan jaket almamater ini. Ia bilang jaket almamater diperlukan jika ada kegiatan di kampus. Pun, ia pernah mengalami kesulitan ketika akan melampirkan foto untuk mengikuti beasiswa. “Fotonya kan harus pakai jaket almamater, tapi belum ada,” ujarnya.
Joko belum bisa pastikan tanggal ia akan berangkat, tapi Juni ini ia pastikan akan ke Bandung untuk lakukan uji lab. Ia targetkan Juli mendatang proyek jaket almamater bisa dilelang. Selanjutnya, November atau Desember jaket almamater mahasiswa angkatan 2014 selesai dan bisa dibagikan.
