BOPM Wacana

Maya Rizki Sari, Berprestasi karena Jatuh Cinta pada Ekonomi

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Dewi Annisa Putri

“Ketika kita sudah mengenal sesuatu itu lebih, maka cinta kita juga akan lebih. Dan ekonomi membuat saya jatuh cinta daripada ilmu lainnya.” – Maya Rizki Sari, Mawapres FEB 2017.

Kompetisi agaknya sudah menjadi hal biasa bagi perempuan kelahiran Pekanbaru ini. Sejak kecil ia telah mengikuti berbagai perlombaan. Kini, saat dirinya telah menyandang status mahasiswa, prestasi yang diraihnya terus bertambah.

Ia adalah Maya Rizki Sari, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan Akuntansi di USU. Maya lolos seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi 2017 di fakultasnya. Saat ini ia tengah mempersiapkan diri untuk berlomba meraih gelar mawapres USU bersama mawapres-mawapres dari fakultas lainnya.

Bagi Maya, kompetisi tak bertujuan untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah yang terbaik. Namun, menurutnya kompetisi merupakan tolak ukur untuk dapat menilai dirinya sendiri. Sudah sejauh mana pembelajaran yang ia lakukan, pencapaiannya, dan apakah ia sudah sampai pada titik maksimal atau belum.

“Proses belajar itu seumur hidup. Sama seperti makan. Kalau ditanya, ‘sampai kapan kamu mau makan?’ Pasti jawabannya ‘selama kita hidup’ kan,” ujar Maya.

Maya mulai mengikuti olimpiade sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ini dilakukannya hingga ia menjadi siswi sekolah menengah atas (SMA). Namun saat di SMA, ia mulai tertarik untuk menulis lalu mengikuti beberapa lomba karya tulis ilmiah. Ketertarikannya pada dunia tulis ini dilanjutkannya hingga kini dirinya menyandang status mahasiswa.

Bagi Maya, setiap prestasi yang diraihnya membanggakan karena masing-masing menyisakan cerita tersendiri. Salah satunya saat ia ikut kompetisi sains nasional tingkat madrasah se-Indonesia.

Saat itu, ia masih duduk di bangku SMA. Ia menghabiskan hampir satu semester untuk mengikuti tahap seleksi. Mulai dari seleksi tingkat kabupaten, lalu provinsi, hingga akhirnya berlomba di tingkat nasional.

Dari berbagai pengalaman yang dilaluinya itulah Maya merasa selalu perlu mengikuti kompetisi lagi dan lagi. Menurutnya, jika ia tidak mengikuti perlombaan, ia tidak bisa mengasah kemampuan dirinya.

Ibarat dirinya sebuah pisau yang bisa selalu tajam karena terus dipakai dan diasah. “Kita enggak tau bagaimana potensi kita jika kita tidak mengujinya,” ujar Maya.

Semua kompetisi yang selama ini diikutinya semata-mata karena hatinya memang telah memilih ilmu ekonomi. Maya telah jatuh cinta pada ekonomi sejak SMA. Meski orang-orang di sekitarnya merekomendasikan Maya untuk masuk jurusan IPA, tapi ia memilih IPS. Setelah mempelajari ilmu ekonomi dan akuntasi di SMA, ia mantap melanjutkan studinya di FEB, USU.

Maya aktif di banyak organisasi sehingga terkadang ia merasa kesulitan untuk membagi waktunya. Namun, ia tetap mengutamakan kuliah. Untuk organisasi dan kegiatan lainnya, ia berusaha membagi waktu dan membuat skala prioritas. “Sibuknya itu sampai setiap hari lari-lari gitu, ngejar rapat organisasi dari yang satu ke satunya lagi,” cerita Maya sambil tertawa kecil.

Maya punya cita-cita menjadi seorang auditor. Menurutnya profesi ini cukup menantang karena seorang auditor juga bekerja untuk membela kebenaran. Ia misalkan, biasanya para manajer perusahaan yang laporan keuangan instansinya diperiksa akan berusaha menyuap seorang auditor.

Selain itu, Maya juga bercita-cita menjadi penulis dan dosen. Penulis karena ia menyukai dunia tulis menulis, dan dosen untuk membagikan ilmu yang telah dipelajarinya.

Meski memiliki tiga cita-cita, ia tetap lebih menginginkan menjadi auditor. Lagi-lagi, karena kecintaannya pada ekonomi. Ia yakin semua orang dapat meraih apa yang dicita-citakan. Sebab menurutnya semua orang tahu kunci untuk sukses, hanya saja usaha setiap orang yang berbeda-beda.

“Ketika kita mau dapat sesuatu yang lebih, ya kita harus melakukan lebih,” kata Maya.

Bubur Kertas

Untuk berkompetisi di pemilihan mawapres tahun ini, Maya menyiapkan karya tulis ilmiah mengenai penggunaan buker atau bubur kertas.

Ide ini muncul di pikiran Maya karena melihat sampah kertas yang banyak namun akhirnya tidak digunakan. Lalu ia memutar otak bagaimana kertas bekas dapat digunakan lagi dan dan dijadikan bahan penghasil produk ekonomi kreatif.

Lalu ia kembali mendapat ide untuk mengimplementasikan penggunaan buker pada pendidikan anak usia dini. Sebelumnya, Maya telah membaca banyak literatur dan penelitian tentang bagaimana meningkatkan IQ anak-anak.

Hasilnya, ia paham bahwa anak menggunakan imajinasi mereka untuk menggambarkan sesuatu. Secara psikologis, anak-anak membutuhkan suatu media untuk bisa berekspresi. Aktivitas yang melibatkan kinetik akan sangat membantu peningkatan kecerdasan anak.

Demi memantapkan karya tulisnya, ia melakukan riset ke taman kanak-kanak. Meski akhirnya ia tidak terpilih menjadi Mawapres USU, setidaknya ia telah mencoba yakin seratus persen untuk membawakan idenya ini dalam pemilihan lalu. “Karena kita memang harus bermental berani. Tapi untuk persiapan saya usahakan melakukan semaksimal mungkin,” tutupnya dengan senyum.

Nama: : Maya Rizki Sari
Tempat Tanggal Lahir : Pekanbaru, 29 Maret 1996
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan/ Prodi : Akuntansi
SD/MI : SDN 030 Sukajadi
SMP/MTs : MTsNAndalanPekanbaru
SMA/SMK : MAN 2 Model Pekanbaru
Peguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara
No Prestasi /Kemampuan yang Diunggulkan Pencapaian/ Penghargaan/ Pengakuan Tahun Perolehan Lembaga Pemberi/Event
1. Penerima beasiswa Pertamina Foundation Scholarship dan Ketua Koordinator PFS 5 cabang USU, se-Indonesia Penerima Beasiswa dan Ketua Cabang 2017 Pertamina Foundation Scholarship (PFS)
2. 1st Winner Of Accounting Board Race and National Competition Delegate Juara 1 2016 Padjadjaran Accounting Week
3. Delegasi Syariah Economy Debate Competition dalam Temu Ilmiah Nasional, Yogyakarta Finalis Debate Competition 2016 FOSSEI Nasional
4. Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) FOSSEI SUMBAGUT Juara 2 2015 FOSSEI SUMBAGUT (Sumatera Bagian Utara)
5. Musyawarah Nasional FULDFEI (Forum Ukhwah Lembaga Dakwah Fakultas Ekonomi Indonesia) Delegasi Nasional 2015 FUDFEI (Forum Ukhwah lembaga Fakultas Ekonomi Indonesia)
6. Finalis LKTI 8th AWH Day’s Hassanudin Makassar 10 Besar Nasional 2014 Ikatan Mahasiswa Akuntansi FE-Unhas Makassar
7. Lomba Cerdas Cermat Eksplorasi Ekonomi “Pegadaian” Juara 1 2014 Universitas Riau
8. Peraih Medali Perunggu dalam KSM Ekonomi Medali Perunggu 2013 KEMENAG RI Direkotorat Jendral Pendidikan Islam
9. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat Provinsi Riau Juara 2 2013 Bursa Efek Indonesia (BEI)
10. Sumatera Accounting Competition Juara 2 2012 FE Universitas Riau

 

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4