Oleh: Amelia Ramadhani
BOPM WACANA | Tim Horas tuntut Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) cairkan dana hibah yang dijanjikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) paling lambat akhir November ini. Hal ini disebabkan Pemprovsu sudah melanggar kembali janjinya untuk cairkan dana pada Oktober lalu. Hal ini diatakan Arie M Bangun, Manager Diesel Tim Horas, Sabtu (8/11)
Dijelaskan Arie, timnya merasa jadi bahan olok-olok Pemprovsu dan Dinas Pendidikan Kota Medan. Timnya telah penuhi semua persyaratan sejak Oktober 2013 lalu dan ditindaklanjuti setiap sebulan. Namun proses pencairan dana hibah tetap berjalan lambat. Lambatnya proses ini akan mempersulit kinerja Tim Horas di kejuaraan selanjutnya.
Arie bilang timnya takut didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi karena pencairan dana yang dianggarkan Pemrovsu untuk biaya operasional Tim Horas tak menampakkan progres. “Bisa jadi kami yang dibilang korupsi karena berita ini sudah sering jadi headline koran,” tambahnya.
Muhammad Henry Pohan, Kepala Subbagian Badan Perencaaan Pembangunan Provinsi Sumut membantah. Ia bilang Pemprovsu sudah melewati jalur pemrosesan yang semestinya. “Belum ada agenda yang pas untuk membahas ini,” ujarnya. Proposal pengajuan dana sudah diasese menteri dalam negeri dan sudah di tangan sekretaris daerah (sekda). Namun adanya pemilihan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut dan dikirimnya sekda ke Jakarta untuk bertugas membuat agenda pembahasan proposal tertunda.
Menanggapi Henry, Arie bilang timnya maklum. Hal ini dikarenakan alasan Pemprovsu tepat dan bisa diterima. Tapi jika masih tak cair hingga akhir November ini Arie tegaskan, “Kami akan adakan konferensi pers untuk membalikkan headline-headline koran itu.”
Ada pun saat ini Tim Horas mengaku sedang susah dapatkan sponsor guna dapatkan dana.