Oleh: Aulia Adam
BOPM WACANA | Kertas surat suara yang akan digunakan dalam Pemilihan Umum Raya (Pemira) USU 14 Mei mendatang sudah selesai dicetak. Surat suara tersebut dicetak sebanyak 40.185 lembar, Kamis (8/5) lalu di percetakan yang dirahasiakan.“Supaya mencegah terjadinya kecurangan,” kata Abdullah Nasution, Ketua Komisi Perlengkapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) USU, Jumat (9/5).
Ditambahkan Abdullah, total biaya mencetak kertas surat suara ini sekitar Rp 6,8 juta. Ukuran kertas yang digunakan juga masih sesuai rencana KPU, yakni kertas HVS dibagi dua.Hal ini dilakukan dalam rangka menekan anggaran yang keluar. “Kemarin kan ditargetkan sepuluh juta untuk surat suara ini, jadi syukur ternyata lebih murah,” ungkap Abdullah.
Rencananya, kertas surat suara ini juga tidak akan diambil dari percetakan sampai hari H. Sebab, KPU USU sendiri tidak yakin bila menyimpan surat suara di sekretariatnya. “Kita pikir ini cara yang pas supaya indikasi surat suara dipermainkan tidak ada,” tambah Abdullah.
Adapun total 40.185 lembar surat suara diperoleh dari total mahasiswa USU sebanyak 39.397 ditambahkan dua persen, yakni 785 lembar. Angka ini didapat KPU USU dari Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian (BKK) USU. Sementara angka dua persen tersebut dibuat untuk mengatasi kemungkinan adanya surat suara yang rusak. “Tapi data yang punya BKK itu terakhir update-nya November, jadi pasti ada yang berubah karena wisuda Februari kemarin,” kata Abdullah.
Untuk mengatasi hal ini, rencananya KPU akan minta KPU delegasi fakultas untuk mendata jumlah mahasiswa di fakultas masing-masing. “Fakultas kan enggak mungkin punya data pasti mahasiswanya yang keluar-masuk,” kata Abdullah.