Oleh: Santi Herlina
Embun pagi hari, hembusan angin
Dingin menembus batang tulang
Tadi malam aku terjaga hingga fajar
Kini aku terbangun di tengah munculnya senja
Padahal aku berniat menyapa mentari sekali saja
Aku lupa, kapan terakhir kali aku bangun melihat mentari
Mungkin tak pernah
Terlalu banyak yang membuatku harus terjaga
Hingga aku bisa hafal
Aroma, suara, dan desisan malam setiap kali aku terjaga
Aku tak sendirian berarti
Meski ramai yang kumaksud bukan makhluk yang bisa kuajak bicara
Setidaknya aku tahu ada yang memperhatikanku diam-diam
Sesekali aku ingin ada yang menyuruhku rehat sejenak
Aku ingin mereka yang memperhatikanku mengajakku bicara
Mereka selalu duduk di sudut ruangan ini
Diam saja memperhatikanku tanpa berkedip
Wajah pucat pasi, mungkin mereka sedang sakit
Tapi, mengapa tak pernah minum obat?
Bicaralah, jika kalian butuh sesuatu