Oleh Lazuardi Pratama
Judul: The Dictator
Sutradara: Larry Charles
Naskah: Sacha Baron Cohen, Alec Berg, Jeff Schaffer dan David Mandel
Pemain: Sacha Baron Cohen, Anna Faris, Ben Kingsley dan Jason Mantzoukas
Durasi: 83 menit
Tahun: 2012
Sejarah peran para diktator dunia lumrah dengan ketakutan dan penindasan, sebuah sindiran berbau komedi tersaji secara kontroversial dalam film ini.
Awalnya ia adalah seorang diktator bertangan besi dan tiran dariAfrika Utara. Ia berbuat semena-mena, otoriter dan melawan demokrasi. Seorang diktator ini hidup dalam glamor. Namun siapa sangka ia harus merasakan hidup terasing dan terbuang, jauh dari kehidupannya yang mewah.
Paramount Pictures mungkin bercanda membuat sebuah film yang berbau kontroversial seperti The Dictator ini. Lelucon saru, adegan vulgar serta sindiran terhadap perseteruan Barat-Timur Tengah menjadi jiwanya. Karena hal-hal ini pula yang menyebabkan film ini dicekal di beberapa negara, kebanyakan negara-negara Asia Tengah seperti Tajikistan, Turkmenistan dan Kazakhstan.
Paramount mengaku The Dictator merupakan sebuah film yang terinspirasi dari novel bikinan mantan penguasa Iraq Saddam Hussein. Novel tersebut berjudul Zabibah and The King. The New York Times di kemudian hari menegaskan bahwa The Dictator bukanlah hasil adaptasi dari novel tersebut.
Kehilangan Identitas
Seorang diktator, Aladeen yang diperankan oleh Sacha Baron Cohen yang juga merupakan produser dan penulis naskah adalah penguasa sebuah negara fiksi bernama Republik Wadiyan. Sekilas, Aladeen dan Wadiyan yang berada di Afrika Utara mengingatkan penonton akan Muammar Ghaddafi, mantan penguasa Libya.
Aladeen dan negaranya dimusuhi negara Barat. Pasalnya, ia bermain dengan uranium dan membuat sebuah senjata nuklir. Berangkatlah ia ke markas PBB di New York untuk membicarakan hal ini. Di sana, ia berhasil lolos dari usaha pembunuhan lalu kehilangan identitas di negeri orang.
Merasa bahwa identitas dan negaranya dirampas, Aladeen kemudian menyusun rencana bersama Nadal (Jason Mantzoukas), seorang mantan ilmuwan nuklir Wadiyan untuk merebut kembali tahta penguasa Republik Wadiyan dari tangan Aladeen palsu bentukan Tamir (Ben Kingsley), paman Aladeen yang berkhianat. Tamir dan Aladeen palsunya ingin mengubah konstitusi Republik Wadiyan menjadi demokrasi seutuhnya agar ia dapat meraup untung dari perusahaan asing yang menancapkan kuku bisnisnya di Republik Wadiyan yang kaya minyak. Dalam usaha perebutan kembali kekuasaan itu, Aladeen bertemu dengan Zoey (Anna Faris) dan kemudian timbul benih-benih cinta.
Terlepas dari beberapa keunggulannya sebagai film komedi, The Dictator dianggap provokatif dan terlalu liar. Sacha sendiri tidak setuju dan berusaha mengubah pandangan orang terhadap film ini dengan mengatakan bahwa The Dictator merupakan drama sindiran atas kondisi politik dunia belakangan ini.
Dengan segala hal itu, The Dictator bukanlah konsumsi remaja muda dan anak-anak. Gambar-gambar yang terlalu vulgar dan aksi kekerasan serta banyak kata-kata yang tidak senonoh cukup menjadi alasannya.