BOPM Wacana

Saat Raditya Dika Keluar dari Zona Nyaman

Dark Mode | Moda Gelap

 

Oleh: Vanisof Kristin Manalu

Judul : Hangout
Sutradara : Raditya Dika
Penulis Skenario : Raditya Dika
Pemeran : Raditya Dika, Prilly Latuconsina, Soleh Solihun, Titi Kamal, Mathias Muchus, Surya Saputra, Dinda Kanya Dewi, Gading Marten, Bayu Skak
Rilis : 22 Desember 2016
Durasi : 110 menit

Tak seperti biasanya, Raditya Dika suguhkan film horror. Meski tetap diselingi komedi, tantangan baru membuatnya keluar dari zona nyaman.

Raditya Dika. Apa yang Anda bayangkan kali pertama mendengar nama penulis dan sutradara film ini? Yup, tak jauh-jauh dari komedi yang membuat ketawa hingga terpingkal-pingkal. Seperti film Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu, Kambing Jantan, dan masih banyak lagi film bergenre komedi romatisnya yang disukai banyak remaja. Hampir semua film yang disutradarai Radit diambil dari novel yang ia tulis.

Kali ini ia menggaet aktris terkenal sebagai pemeran dalam film ini seperti Prilly Latuconsina, Soleh Solihun, Titi Kamal, Mathias Muchus, Surya Saputra, Dinda Kanya Dewi, Gading Marten, Bayu Skak, dan seperti biasa Radit pun berpartisipasi dalam film ini.

Film ini bercerita tentang delapan orang yang berprofesi sebagai publik figur diundang oleh seorang yang diduga pria misterius berinisial PT Sacalu lewat surat undangan resmi. Kesembilan orang tersebut datang memenuhi undangan untuk hangout bersama sambil membicarakan sebuah proyek besar. Mereka tiba di pulau terpencil dengan diantar sebuah kapal pesiar.

Namun, saat makan malam pertama di pulau tersebut, Mathias Muchus tiba-tiba meninggal akibat keracunan makanan. Setelah itu, banyak mucul kejadian aneh hingga satu per satu dari mereka terbunuh oleh seseorang yang belum diketahui wujudnya. Ketika tinggal berempat, salah seorang dari mereka berhasil menemukan siapa pembunuhnya. Sayang belum sempat memberitahu kepada teman-temannya, dia pun malah mati.

Dari kejadian tersebut akhirnya mereka yang tersisa saling mencurigai satu sama lain dan mencoba menguak misteri pembunuhan ini. Mereka tidak bisa kembali sebab kapal yang mengantar mereka telah dijadwalkan untuk menjemput lima hari setelah mereka tiba di pulau tersebut. Mereka pun tak tahu apa tujuan dari pembunuhan ini dan siapa sebenarnya sosok yang mengundang mereka hingga kejadian buruk terus terjadi.

Film ini akan membawa Anda menikmati film horor tanpa bosan. Para pemain yang mempunyai karakter berbeda-beda dapat melengkapi isi cerita. Mulai dari Surya Saputra yang penakut sampai Dinda Kanya Dewi yang sangat jorok.

Dari yang biasanya alur cerita monoton dan gampang ditebak di film-film sebelumnya, di film ini beda sekali. Baik dari alur cerita hingga latar pembuatan film. Misalnya film Koala Kumal, menceritakan kisah Radit yang dikhianati sang pacar hingga batal menikah lalu bertemu seseorang yang membuat hidupnya menjadi berbeda.

Banyak film komedi horor Indonesia telah ditayangkan namun film yang disutradarai oleh Radit ini bisa dikatakan berbeda. Bukan hanya menjual kelucuan, namun suasana horornya tak ketingggalan untuk dipamerkan.

Radit boleh puji diri sejenak untuk mengapresiasi karyanya ini. Sebab, ia telah banyak menyutradarai film namun yang satu ini benar-benar berbeda meski tak menampilkan adegan percintaan seperti biasa.

Dalam pembuatan film ini Radit mengaku saat membuat skrip sampai shooting ia tonton berulang kali untuk memastikan hasil dari adegan pemain. Ia menulis skrip dalam waktu setengah tahun dan shooting dalam waktu 22 hari. Untuk memilih pemain, ia lebih memilih orang yang harus dikenalnya secara dalam karena film ini menceritakan sifat asli dari para pemain.

Hingga kini, film yang natural dan anti mainstream ini berhasil mendapatkan 2,6 juta penonton. Selain pemerannya yang mudah memahami dan mendalami adegan, editing yang halus dan rapi, akhir cerita yang sulit ditebak, dapat mengundang rasa penasaran penonton. Hingga akhir film pun, penonton tak merasakan bosan.

Sayangnya ada beberapa adegan lucu yang dilakukan berulang justru sedikit mengganggu. Seperti adegan komedi yang dimainkan Gading sering terlihat hambar. Untungnya, beberapa aksi pemain lainnya dapat menutupinya.

Meski begitu, film ini tak meninggalkan keunikan dan ciri khas seorang Radit. Justru, karyanya ini mampu membuatnya berlayar menuju zona yang sedikit berbeda.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4