Oleh Maya Anggraini
Judul: Secangkir Teh Inspirasi
Penulis: Angga Nata Harjana Argadikusuma, Rico Rudyanto dan Freddy Fernando
Halaman: 334 halaman
Penerbit: Wahyu Media
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 48.000
“Kala kata-kata sudah tak berjiwa maka biarkanlah kisah-kisah yang berbicara, memberikan petuah, dan berbagi makna kehidupan seperti secangkir teh yang mampu menghangatkan jiwa..” – @Kutipan_Anda
Secangkir Teh Inspirasi ialah buku pertama yang ditulis oleh Angga, Rico dan Freddy. Mereka tergabung di dalam @Kutipan_Anda. Sebuah wadah saluran berkat yang melayani dari berbagai media seperti website kutipananda.comdan media offline, KAKI (Kutipan Anda Komunitas Inspiratif). Mereka mengajak masyarakat khususnya Indonesia untuk dapat bersama-sama belajar mengembangkan diri lebih lagi dan dapat menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik.
Dalam buku ini terdapat 26 cerita yang sungguh luar biasa menginspirasi antara lain seperti Indah Pada Waktunya, Produk Broken Home, Kisah Istri Penambal Ban dan lain-lainnya. Contohnya adalah Terima Kasih, Adikku dan Berjuang karena Senyummu.
Pada cerita Terima Kasih, Adikku Angga, Rico dan Freddy mengajak kita untuk selalu menghargai kekurangan seorang adik yang menderita tunarungu dan tunawicara. Diceritakan oleh seorang tokoh bernama Fred, seorang kakak yang terinspirasi dari seorang adiknya yaitu Felix. Didalam cerita ini Felix adalah adik yang tak bisa diam walau ia tuli dan bisu. Felix membuktikan bahwa seorang yang memiliki kekurangan justru malah punya banyak kelebihan. Seperti Felix yang meraih juara pertama lomba kompetisi olahraga lari. Dan bekerja tanpa lelah, jiwanya yang penuh semangat membuat Fred ?kakaknya?merasa iri dengan Felix yang justru lebih unggul.
Cerita lain yaitu Berjuang Karena Senyummu, yaitu seorang Ibu dan Ayah yang mempunyai anak menderita Happy Puppet Syndrome. Penyakit yang membuat sipenderita akan terus tersenyum dan tertawa bahagia seperti boneka atau puppet yang lucu. Atau dengan kata lain kelainan saraf genetik yang ditandai dengan terlambatnya perkembangan intelektual dan mental, gangguan tidur, bengong, dan melakukan gerakan berulang-ulang seperti tepuk tangan, selalu tersenyum, tertawa, dan biasanya bertingkah laku ceria. Orang tua tersebut ketika sepulang kerja merasakan damai pada saat berada di rumah karena senyuman yang tulus dan tingkah laku sang anak yang selalu ceria.
Dalam cerita tersebut penulis memberikan kesadaran bahwa begitu besar kisah kasih orang tua yang tak mengenal lelah dengan orangtua yang bekerja sebagai Dosen dan karyawan biasa dan anak yang terkena sindrom. Andra termasuk anak yang berjuang tanpa mengeluh akan peluh, serta selalu berdo’a meski harapan nyaris tidak ada.
Dalam buku ini pada awal-awal judul cerita disudahi dengan kutipan-kutipan menginspirasi. Namun di bagian Naskah Kiriman Sahabat judul-judul cerita terakhir tidak ada ditemukan lagi satu pun kutipan menginspirasi lagi.
Sekali lagi Angga, Rico dan Freddy menekankan bahwa kisah-kisah nyata yang berada diluar lingkup kita sehari-hari jangan diabaikan saja. Cerita-cerita dalam buku ini merupakan kisah keseharian yang dapat memberikan makna lain sisi kehidupan. Kisah nyata tersebut dapat menjadi cerita elok nan indah sebagai inspirasi yang disuguhkan oleh pembaca.
Pada dasarnya, buku ini memang konsumsi ringan bagi pembaca. Secara keseluruhan, setiap cerita memiliki daya ketertarikan sendiri yang berbeda dari cerita sebelumnya. Hanya saja dalam pengemasan kata-kata yang terlalu biasa dapat membuat pembaca merasakan cerita tersebut adalah hal-hal yang hanya biasa.