BOPM Wacana

Pusatkan Pikiran, Angkat Alis, dan Matikan Lampunya!

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Amelia Ramadhani

Ilustrasi: Amelia Ramadhani

Tak lagi perlu berkhayal untuk bisa mematikan lampu dengan cara memusatkan pikiran. Sebab Sri Brocoli bisa membantu kamu mematikan atau menghidupkan lampu dengan mengangkat alis mata. Keren bukan?

Pernahkah kamu menonton drama Korea berjudul My Love from Another Star? Pemeran utama laki-laki di dalam drama tersebut dapat mematikan lampu dengan memusatkan pandangan ke arah lampu dan memusatkan pikiran ke objek tersebut. Tokoh utama bernama Do Min Joon digambarkan memiliki kekuatan supra natural. Ia berasal dari planet lain sehingga memiliki usia yang panjang, selalu awet muda, dan punya kemampuan mematikan lampu dengan mengerlingkan mata.

Tapi, sebenarnya hal itu bisa saja terjadi pada manusia biasa seperti kita. Namun dibutuhkan beberapa alat untuk menangkap gelombang otak. Gelombang otak manusia berada pada rumus alpha, beta, gamma, delta, dan theta. Gelombang otak manusia rata-rata mengeluarkan intensitas berukuran theta saat merenung, delta saat tidur, beta dalam keadaan terdesak, dan alpha pada situasi normal.

Lalu, apa hubungan gelombang otak dengan kemampuan mematikan lampu dengan mengangkat alis mata?

Gelombang otak manusia ini nantinya akan dirumuskan ke dalam algoritma. Ketika sedang mengangkat alis dan memusatkan pikiran ke salah satu objek yang dilihat, otak akan memancarkan gelombang yang lebih sederhana. Ada dua jenis gelombang yang dipancarkan sehingga lebih gampang untuk dirumuskan dalam algoritma dibandingkan ekspresi lainnya.

Masih tidak percaya kalau hal ini bisa dilakukan oleh manusia normal tanpa harus berasal dari bulan atau planet lainnya?

Aditya Fadilah, Mahasiswa Jurusan Elektronika dan Instrumen, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM telah berhasil membuktikannya. Tahun 2015 silam, ia mengangkat kedua alisnya dan menatap sebuah lampu di ruang laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Dasar FMIPA UGM. Ia berhasil memadamkan lampu tersebut dalam jarak dua meter.

Waktu itu, ia sedang memeragakan hasil temuannya. Ia juga menjelaskan cara kerja Sri Brocoli, sebuah alat hasil temuannya bersama rekan-rekannya yang lain. Sri Brocoli adalah alat yang diciptakan untuk menangkap gelombang otak guna menggerakkan alat-alat yang ada di sekitarnya. Nama Sri Brocoli diambil dari kata Smart Room with Brain Crontrol Integration.

Saat menyalakan atau mematikan lampu, Aditya memakai headset electroenchephalogram (EEG). Headset perekam gelombang ini memiliki dua kabel. Salah satunya ditempelkan pada kening dan satunya lagi tersambung pada chip di telinga kiri. Setelah itu, ia memusatkan pikiran dalam memberikan instruksi kemudian mengangkat kedua alisnya.

Menurut Aditya, saat pikiran terpusat dan alis terangkat diolah menjadi perintah mematikan dan menghidupkan lampu. Dia bersama dengan tiga rekannya yang lain, yaitu Muhammad Irfan, Fatimah Tri Windrasti, dan Wisnu Pamungkas mengikutsertakan karyanya ini ke dalam Program Kreativitas Mahasiswa UGM tahun 2015. Keempat mahasiswa ini berhasil memeroleh dana hibah dari Direktorat Pendidikan Tinggi senilai Rp12 juta. Mereka memulai pengerjaan proyek ini sejak Maret hingga Juni 2015.

Aditya menuturkan tidak ada kesulitan dalam proses perakitan komponen-komponen yang dibutuhkan Sri Brocoli. Bagian tersulitnya berada pada proses penyusunan algoritma pengisi program di microcontroller Arduino. Mereka membutuhkan waktu dua bulan untuk merangkai kode-kode bahasa program C++ untuk merekam perintah otak. Di lain sisi, susahnya mencari format gelombang otak yang standar bagi semua orang menjadi pemicu lambatnya proses penyelesain projek ini.

Sri Brocoli ini berpotensi besar dikembangkan untuk orang-orang lumpuh agar bisa mengendalikan perangkat-perangkat elektronik yang ada di dalam ruangan, termasuk telepon pintar. Alat-alat ini masih harus disempurnakan terlebih dahulu. Ia dan timnya hanya bisa mengimpor satu EEG dari Amerika Serikat karena harganya tidak terjangkau sejak melemahnya harga nilai tukar rupiah.

Hingga saat ini, Sri Brocoli baru menggunakan satu EEG saja sehingga hanya beberapa perintah yang bisa disusun di dalam program algoritma. Menurut Catur Atmaji, pembina dan penggagas Sri Brocoli, banyak mahasiswa dan dosen membuat inovasi memanfaatkan teknologi penangkap gelombang otak. “Inovasi yang diciptakan sesuai dengan kreativitas dan ide si pengagas,” ujarnya.

Bagaimana? Tak harus berasal dari planet lain supaya memiliki kekuatan mematikan lampu dengan mengangkat alis. Tapi sayangnya, hingga saat ini alat-alat ini belum diproduksi secara massal. Bersabar saja, mungkin beberapa waktu ke depan impianmu untuk memiliki alat ini bisa terwujud.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4