Oleh: Dewi Annisa Putri
BOPM WACANA — Kepala Unit Reserse Kriminal Polsekta Medan Baru Oscar Stefanus Setjo minta semua pihak mengantisipasi kasus begal di USU. Sebab kasus begal saat ini semakin bertambah dan USU termasuk salah satu titik yang dianggap rawan, Rabu (8/4).
Oscar jelaskan beberapa daerah rawan begal berada di sekitar USU yakni Jalan K H Wahid Hasyim, Jalan Dr Mansyur, dan Jalan Sudirman. Ini berdasarkan besarnya jumlah laporan masyarakat yang menjadi korban begal.
Oscar bilang untuk meminimalisir kasus begal di USU, sistem keamanan di USU harus lebih diperketat. Seperti pengadaan CCTV, pemaksimalan fungsi satuan pengamanan (satpam), dan penutupan jalur-jalur kecil yang menjadi akses masuknya pelaku begal. “Jalan tikus harus ditutup,” ujarnya.
Wahyudi, Kepala Keamanan USU sepakat untuk mengantisipasi begal di USU, tapi menurutnya jalur-jalur kecil tidak memungkinkan untuk ditutup karena ini akses bagi mahasiswa agar lebih mudah dan cepat ke kampus.“Terutama mahasiswa yang ngekos di susuk, kan masuknya dari situ,” katanya.
Ia juga jelaskan 2014 lalu pihaknya telah ajukan permintaan penambahan satpam sebanyak 39 orang. Maret lalu, Wahyudi kembali mengajukan penambahan satpam sebanyak 51 orang dan perlengkapan keamanan ke pihak rektorat. Namun belum ada tanggapan perihal ini.
Wakil Rektor (WR) III Raja Bongsu Hutagalung akui telah terima permintaan penambahan satpam dan perlengkapan dari Wahyudi. Namun, prosesnya tidaklah mudah. Permintaan itu harus diajakan ke bagian perencanaan di bawah WR IV untuk diseleksi dan disetujui. Lalu diteruskan ke bagian anggaran di bawah WR II untuk disetujui dan diberikan anggaran. Ia jelaskan bahwa proses yang rumit dan menunggu anggaran sebabkan mandeknya permintaan tersebut.
Hingga saat ini, Polsekta Medan Baru telah berhasil mengamankan tiga pelaku begal di USU. Salah satunya adalah M Yusuf Adami yang dikenal sadis saat melakukan aksi begal. Selebihnya masih ada lima nama yang masih diincar oleh kepolisian.