BOPM Wacana

Pertukaran Pelajar Dalam Negeri Tambah Wawasan Nusantara Mahasiswa

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Dewi Annisa Putri

Empat orang mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi baru selesai mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) di UNPAD dan UNHAS, Selasa (16/2) di ruang Sidang FISIP. | Dewi Annisa Putri
Empat orang mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi baru selesai mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) dari UNPAD dan UNHAS, Selasa (16/2) di ruang Sidang FISIP. | Dewi Annisa Putri

BOPM WACANA | Mahasiswa sebaiknya lebih memilih mengikuti program pertukaran pelajar dalam negeri daripada luar negeri. Hal ini karena program ini akan menambah wawasan nusantara mahasiswa mengenai budaya di Indonesia. “Kita harusnya lebih antusias dengan budaya sendiri (Indonesia-red) daripada budaya luar negeri,” ujar Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik (FISIP) 2013 Alfi Rahmat Faisal, salah satu peserta Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) 2015 di ruang sidang FISIP, Selasa (16/2).

Alfi mengatakan dengan menjadi delegasi di universitas lain mahasiswa bisa sekaligus mempelajari budaya daerah tersebut. Alfi sendiri merupakan delegasi dari Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, yang baru pulang dari Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar. Ia ceritakan saat mengikuti program tersebut, ia tak hanya berbaur di lingkungan kampus, tapi juga dengan masyarakat. Sehingga Alfi jadi tahu adat istiadat berbagai suku di Makassar, misalnya pennduduk suku Toraja yang meninggal harus menyembelih kerbau sebelum dikuburkan.

Bagus Prakasa, Mahasiswa FISIP 2012 yang juga menjadi delegasi di UNHAS mengamini hal tersebut. “Boro-boro kita ke luar negeri, tapi kondisi di Indonesia saja kita belum tahu,” ujarnya. Ia jelaskan ketika para delegasi bersosialisasi dengan masyarakat, akan terjadi pertukaran budaya. Misalnya ia sendiri jadi paham budaya Sulawesi Selatan, dan masyarakat juga banyak bertanya mengenai budaya di Sumatera Utara kepadanya.

Menanggapi hal ini, Fachrowi Siregar, Mahasiswa Fakultas Teknik 2014 sepakat sebab menurutnya masih banyak budaya di Indonesia yang harus dilestarikan dan dicintai oleh masyarakat. Namun, ia katakan pertukaran pelajar ke luar negeri juga bermanfaat karena ilmu dan budaya asing juga berguna untuk dibandingkan dan diaplikasikan di Indonesia. Misalnya, dari cara belajar mahasiswa asing yang lebih disiplin. “Karena ketinggalan kita parah sekali, apalagi USU,” pungkasnya.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4