Oleh: Putra P Purba
BOPM WACANA — Perpustakaan USU mulai menerapkan sistem pengembalian buku mandiri menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) sejak awal November. “Sistem ini mempermudah pelayanan bagi pengunjung kita,” ujar Kepala Perpustakaan USU Jonner Hasugian, Jumat (10/11).
Jonner menambahkan sistem ini dapat menghindari keterlambatan pengembalian buku dari mahasiswa sebab banyak mahasiswa yang beralasan perpustakaan tutup maupun libur. Sehingga, mahasiswa tersebut mendapatkan denda. “Kan tinggal ditempelkan aja ke sini gak repot,” ujarnya.
RFID adalah sistem identifikasi tanpa kabel dengan menggunakan gelombang radio yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan seperti barcode dan magnetic card seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). RFID menawarkan keunggulan dengan akurat dan efektif dalam aspek pengamanan dalam pembacaan pada objek yang akan diidentifikasi.
Ia mengatakan sistem ini hanya dapat mengidentifikasi buku yang dipasang chip tahun 2017 saja. Hal ini dikarenakan masih banyaknya buku yang akan dimasukkan data yang sudah ada di perpustakaan ke dalam RFID sendiri. Menurutnya, hal ini akan diproses berkelanjutan.
Dengan sistem ini mahasiswa diharapkan tetap mengembalikan buku walaupun perpustakaan tutup. Sebab, sistem ini diletakkkan di samping pintu masuk utama perpustakaan.
Hafiza Mitha Agustia, Mahasiswa Fakultas Farmasi 2013 menyambut antusias adanya sistem ini. Menurutnya, sistem ini membantu menghindari antrean untuk pengembalian buku bila pengunjung ramai. Ia berharap buku-buku lama yang belum dapat diidentifikasi dapat diselesaikan segera. ”Semoga membantu dan dijaga para mahasiswa nantinya,” harapnya.
Untuk diketahui, pengadaan sistem ini sudah dibahas dan dimasukkan dalam Rancangan Kegiatan dan Anggaran 2017.