Oleh: Amanda Hidayat
BOPM WACANA | Prof Subhilhar menjadi calon rektor yang lulus tahap penyaringan bakal calon rektor oleh Senat Akademik (SA) dengan perolehan suara terkecil. Dari total 94 suara SA, ia mendapat tujuh suara. Sedangkan Prof Runtung Sitepu memperoleh 45 suara dan Prof Zulkifli 42 suara. Ia mengatakan perolehan tersebut sesuai dengan prediksinya yang disebabkan konflik dua kubu dalam SA yang membuat suara SA terbelah ke dua calon lain. Menurutnya pemilihnya bukan berasal dari dua kubu tersebut. Hal ini dikatakannya usai pengumuman hasil penyaringan SA, Selasa (19/1) di Biro Rektorat.
Meski begitu, Prof Subhilhar tak ambil pusing perolehan suaranya di SA dan bilang hasilnya sudah bagus. “Saya biasa saja, kita kan tahu sejarahnya, sudah setahun lebih konflik itu terjadi. Saya bukan dari kelompok-kelompok itu,” katanya. Konflik apa, Subhilhar tak mau menjelaskan.
Raja Bongsu Hutagalung Wakil Rektor III yang juga anggota SA mengatakan hasil perolehan suara di SA memang tidak lepas dari kepentingan-kepentingan kelompok, tapi ia katakan pastinya anggota SA juga ada yang memilih dengan alasan program kerja yang ditawarkan calon rektor. “Penentu terakhirnya kan ada di MWA,” katanya. Bongsu juga tak mau menjelaskan kelompok yang dimaksud.
Prof Subhilhar tetap optimis menang karena penentu akhir tetap tergantung pada Majelis Wali Amanat (MWA) dan tak ada pengaruh perolehan suara SA di MWA. Ia yakin tidak ada kubu-kubu dalam MWA sehingga suara akan terbelah karena kepentingan suatu kelompok.