BOPM Wacana

Nyotaimori: Menyantap Sushi Bernampankan Tubuh Telanjang

Dark Mode | Moda Gelap
Ilustrasi: Vanisof Kristin Manalu

 

Oleh: Suratman

Siapa tak kenal sushi? Salah satu makanan khas Negara Sakura ini sudah melalang buana ke seantero belahan bumi. Penyajiannya pun selalu diletakkan di wadah laiknya makanan lain. Tapi, sudah tahukah kamu ada penyajian Sushi yang menggunakan tubuh telanjang manusia sebagai wadahnya?

Siapa di antara kita tak mengenal Jepang? Ya, salah satu negara hebat di Asia yang sudah maju secara teknologi dan didukung dengan penguatan budaya masyarakat setempatnya.

Nah, jika kita sudah berbicara tentang Negara Jepang tak elak pembicaraan kita menjuru tentang makanan khasnya. Utamanya yang pasti akan kita bicarakan tentu saja Sushi. Ya, siapa tak kenal dengan makanan ini? Salah satu makanan khas Negara Jepang yang sudah melalangbuana hingga ke sentero belahan bumi. Berbagai rasa, isian, serta tampilannya pun dapat kita sesuaikan sesuka kemauan kita sebagai penikmatnya.

Wajar, sekarang Sushi sudah berkembang sesuai dengan negara yang ia duduki. Seperti di Indonesia yang menyajikan sushi dengan isian rendang. Restoran berbintang, restoran tradisional, bahkan hingga toko kelontong pun menyediakan menu ini.

Tapi tahukah Anda, jika makan sushi bisa menggunakan tubuh manusia sebagai nampannya?

Benar, makan sushi tidak hanya bernampankan piring saja, tetapi tubuh telanjang manusia juga bisa digunakan sebagai nampannya. Nyotaimori namanya. Nyotaimori sendiri merupakan sebuah cara penyajian sushi menggunakan tubuh manusia tanpa busana sebagai piring/nampannya.

Nyotaimori merupakan tradisi kuno masyarakat Jepang yang sudah ada sejak ratusan tahun silam yang menggunakan tubuh pria/wanita untuk nampannya sejak abad ke-18 dan 19. Bahkan masih ada sampai saat ini.

Dalam pikiran Anda ketika menyebut istilah Nyotaimori ini pasti akan merasa jijik ataupun jorok. Tapi, jika Anda makan sushi dengan teknik Nyotaimori tentu saja ini tidak jorok.

Sebab, sebelum sushi disajikan di atas tubuh model yang telanjang ini, model-model yang bertugas sebagai Nyotaimori ini harus mencukur semua bulu yang ada di tubuhnya, kemudian mandi hingga bersih menggunakan sabun khusus bebas aroma lalu kemudian menyiram tubuhnya dengan air dingin untuk mendinginkan suhu tubuhnya.  Selain itu, nantinya tubuh model tersebut juga akan dipercikan cairan khusus untuk menjaga rasa dan aroma sushi.

Memang hal ini terkesan aneh, tapi, bagi penggemar Nyotaimori menganggap hal ini merupakan suatu seni untuk menikmati sushi. Di Jepang sendiri tradisi santap sushi seperti ini sangat populer.

Namun untuk penyebaran Nyotaimori di luar Jepang  masih sangat sedikit. Banyak kecaman-kecaman mengenai tradisi ini. Pada tahun 2005 saja Nyotaimori dilarang masuk ke Negara China. Alasannya karena praktek ini merupakan ‘penghinaan kualitas moral rakyat’.

Sama seperti China, Afrika Selatan sebagai negara penggemar sushi juga mengecam tradisi ini. Bahkan saat ada pesta Nyotaimori yang dihadiri oleh salah satu  pejabat negara tersebut lantas menjadi sorotan media setempat. Bahkan menyulut protes dari tokoh agama dan petinggi partai berkuasa saat Kongres Nasional Afrika (ANC).

“Praktik kuliner ini tidak sejalan dengan visi dan misi ANC dan antirevolusi. Tindakan ini jelas sensitif dan merusak integritas wanita,’ kata Sekretaris Jendral ANC, Gwede Mantashe, dikutip dari Telegraph.

Bahkan ada beberapa film juga pernah menyinggung tradisi Nyotaimori ini, diantara yaitu: Showdown in Little Tokyo, karakter Dolph Lundgren berkomentar tentang Nyotaimori, Bruno (2009). Bruno menyajikan sushi di atas tubuh seorang pria Meksiko telanjang, menyebabkan Paula Abdul pergi dan jijik, Sex and the City, Samantha Jones membuat dan menutupi tubuhnya dengan sushi sebagai hadiah valentine. Rising Sun (1993), karakter Eddie Sakamura makan sushi dari seorang wanita telanjang sebelum digrebek oleh Harvey Keitel dan Wesley Snipes.

Bahkan dalam Kodomo (anime), guru Daisuke Aoki sedang mengadakan kelas memasak. Salah seorang siswi yang naksir dia, Rin Kokonoe, menggodanya dan menempatkan makanan di atas tubuhnya. Aoki-sensei kemudian memberitahu bahwa Nyotaimori bukanlah teknik memasak.

Kendati demikian, beberapa negara Barat yang masih menyediakan Nyotaimori ini memberlakukan berbagai aturan-aturan kaku dan ketat seperti, pelanggan tidak boleh berbicara terhadap si model, dilarang menganiaya, dilarang menyentuh bagian tubuh si model,  tidak ada perkataan, bahasa tubuh ataupun komentar yang tidak senonoh, dan hanya boleh menggunkan sumpit untuk mengambil sushi.

Di Inggris sendiri, para tamu hanya akan diberitahu lokasi makan malam Nyotaimori berikutnya setelah mereka memesan tempat dan membayar secara penuh.Indonesia sendiri sudah pasti sebagai negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran akan menentang tradisi ini. Jelasnya ialah tidak sesuai dengan adat ketimurannya.

Kendati demikian, terlepas dari berbagai persoalan mengenai Nyotaimori ini, jadi, buat Anda si penikmat sushi yang belum pernah mencoba tradisi ini berniatkah untuk mencoba seni Nyotaimori ini?

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4