BOPM Wacana

Trend Sleep Call: Penurunan Kualitas Kesehatan Berkedok Romantisasi

Dark Mode | Moda Gelap
Ilustrasi: Naomi Calistha Pasya
Ilustrasi: Naomi Calistha Pasya

Oleh: Naomi Calistha Pasya

Meskipun sinyal radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dalam jumlah kecil, paparan jangka panjang radiasi dapat memiliki efek negatif pada kesehatan manusia.

Siapa sih yang tidak pernah mendengar istilah sleep call? Kata yang familiar di zaman sekarang. Sampai sekarang trend ini menjadi aktivitas yang cukup sering dilakukan di antara pasangan kekasih terutama yang sedang menjalin hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR). Adanya komunikasi dan interaksi melalui suara atau video di sepanjang malam dapat memberikan nuansa romantis dan keintiman yang khusus. Meski bisa mendekatkan kita dengan orang terkasih, apakah sleepcall sepenuhnya memberikan dampak yang baik? Sebelum itu, simaklah penjelasan mengenai definisi sleep call berikut.

Sleep call berasal dari bahasa inggris sleep yang berarti tidur dan call yang berarti panggilan. Melansir dari Urban Dictionary, kata sleep call didefenisikan sebagai kegiatan menghubungi seseorang baik melalui suara ataupun video sepanjang malam hingga keduanya tertidur, lalu bangun di pagi hari dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.

Dalam bahasa gaul, sleep call diartikan sebagai panggilan telepon/WA hingga tertidur atau teleponan sampai tertidur. Bahkan, tak jarang panggilan sleep call masih tersambung hingga mereka sama-sama bangun di pagi hari.

Oleh karena itulah, kebiasaan sleep call ini tidak jarang membuat kita tidur di dekat ponsel sepanjang malam.Ketika kita tidur di dekat ponsel, ada potensi terpancar sinar radiasi berbahaya. Meskipun sinyal radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dalam jumlah kecil, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap radiasi elektromagnetik memiliki efek negatif pada kesehatan manusia.

Nah, berikut adalah berbagai bahaya tidur dekat ponsel yang perlu kita waspadai,

Waktu dan kualitas tidur berkurang

Penggunaan ponsel yang terlalu intens dapat mempengaruhi produksi dan regulasi hormon seperti melatonin, hormon yang berperan dalam mengatur pola tidur dan sirkadian. Gangguan pada produksi melatonin dapat mengakibatkan gangguan tidur, insomnia, dan gangguan keseimbangan hormonal.

Waktu tidur yang terganggu akan mengurangi kinerja tubuh yang merangsang rasa ngantuk keesokan paginya. Padahal, kualitas tidur yang buruk diketahui dapat menyebabkan penurunan performa kerja, konsentrasi otak, dan berbagai macam gangguan kesehatan.

Mengganggu Kesehatan Mata

Sleep call yang terlalu lama, khususnya saat melakukan panggilan video ternyata menyebabkan kerusakan pada bagian mata. Menatap layar ponsel terlalu lama dalam kondisi ruangan gelap serta dalam kurun waktu yang lama menyebabkan pancaran cahaya biru dari ponsel lebih rentan mengenai mata kita. Kondisi ini jika terjadi terlalu lama akan menyebabkan kerusakan pada area retina mata.

Paparan cahaya biru dapat memengaruhi jam tubuh internal dan membuang ritme sirkadian. Ritme ini selaras dengan terang dan gelap. Itulah mengapa kita merasa lebih lelah di malam hari saat matahari mulai terbenam dan mengapa merasa lebih berenergi di pagi hari saat matahari terbit.

Berpotensi memicu kanker

Dikutip dari laman WHO, medan elektromagnetik yang dihasilkan ponsel berpotensi menjadi karsinogen (zat pemicu kanker) bagi tubuh manusia menurut International Agency for Research on Cancer (IARC).

Menurut beberapa pakar, sifat karsinogenik ini dapat meningkatkan risiko tumor dan kanker pada kepala, tempat biasa ponsel dipegang. Penggunaan ponsel pada kegiatan sleep call cenderung pada jarak yang dekat dengan tubuh atau kepala meningkatkan jumlah paparan frekuensi radio bagi pengguna ponsel. Walaupun belum ada studi yang benar-benar meneliti dampaknya, menghindari tidur dekat ponsel tentu bisa membantu mengurangi risiko penyakit kanker

Meskipun sleepcall memiliki dampak buruk yang cukup besar, namun bagi sebagian orang sleep call merupakan satu-satunya cara agar tetap terhubung satu sama lain setiap hari.

Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak buruk sleep call, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan:

1. Atur jadwal untuk menelepon pasangan, mulai dari waktu memulai panggilan, durasi panggilan, hingga waktu untuk menutup panggilan.

2. Jadwalkan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya, tak terkecuali di akhir pekan.

3. Singkirkan semua ponsel dari tempat tidur sebelum terlelap.

4. Gunakan waktu santai, seperti istirahat makan siang, untuk sekadar berbagi kabar dengan pasangan. Hal ini dapat membatasi durasi sleep call di malam hari.

5. Menjaga komunikasi dengan pasangan atau pun teman memang dapat meningkatkan keharmonisan dalam sebuah hubungan. Namun, jangan sampai komunikasi mengganggu waktu tidur yang akhirnya memicu timbulnya gangguan kesehatan serta penurunan kinerja. Apabila mulai muncul gejala-gejala yang mengganggu kualitas tidur Anda, sebaiknya kurangi intensitas sleep call dan terapkan kembali pola tidur yang sehat ya.

Nah, demikian dampak buruk yang jarang kita sadari saat melakukan sleep call. Meskipun sleep call terlihat praktis atau menghubungkan kita dengan orang-orang tercinta, kita perlu menyadari bahwa paparan radiasi ponsel memiliki negatif pada kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kebiasaan tidur kita dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi paparan radiasi serta menciptakan lingkungan tidur yang optimal.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4