BOPM Wacana

Ini Empat Benda Ciri Khas Lebaran, Anda Punya Semua?

Dark Mode | Moda Gelap
Ilustrasi: Dewi Annisa Putri

 

Oleh: Yulia Pransiska

Sudah 29 hari umat muslim berpuasa. Menahan diri dari lapar dan haus, serta dari godaan dan nafsu. Sekarang, takbir telah berkumandang. Menandakan datangnya Hari Kemenangan.

Hari Raya Idul Fitri ialah hari di mana umat Islam umumnya saling bermaaf-maafan dengan tetangga, saudara, juga keluarganya setelah menunaikan Salat Ied. Namun, tahukah Anda, ada empat benda yang menjadi ciri khas di Hari Kemenangan? Jawaban selengkapnya di bawah ini.

  1. Baju Lebaran

Benda pertama yang menjadi ciri khas di Hari Kemenangan

ialah baju lebaran. Masyarakat biasanya menunjukkan antusias dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan berbondong-bondong membeli baju baru.

Tradisi memakai baju lebaran sendiri sudah ada sejak tahun 1596. Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia yang ditulis oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, mayoritas penduduk di bawah kerajaan Banten sudah melakukan tradisi menyiapkan baju baru. Tapi, bukan dengan membeli, melainkan mereka berusaha menjahitnya dengan alasan kondisi ekonomi. Bahkan, petani pada saat itu menjadi tukang jahit dadakan, karena banyaknya permintaan.

Perlu diketahui bahwa baju lebaran bukanlah benda yang wajib dimiliki saat hari kemenangan. Melainkan dalam Islam saat hari raya sebaiknya menggunakan pakaian terbaik yang dipunya. Tanpa melihat baru atau lamanya, yang terpenting pakaian bersih.

  1. Ketupat sayur

Setelah melaksanakan ibadah salat Ied, umat muslim akan kembali ke rumah untuk menyantap makanan khas pada hari kemenangan; ketupat sayur. Ketupat sayur menjadi makanan wajib pertama untuk disantap. Terbuat dari beras yang dibungkus daun kelapa muda, ketupat biasa disantap dengan kuah santan berisi potongan daging, serta sayuran. Selain enak disantap, nama ketupat juga memiliki makna yang mendalam.

Tahukah Anda, ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari ngaku lepat dan laku papat. Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan, laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran. Terdiri dari lebaran (puasa telah usai), luberan (bersedekah sehingga mendapat pahala yang melimpah), leburan (saling memaafkan sehingga dosa akan melebur habis), dan laburan (selalu menjaga kesucian lahir dan batin).

  1. Kue Lebaran

Setelah banyak makan makanan bersantan, tentu lidah Anda juga ingin dimanjakan oleh makanan penutup, seperti kue kering. Rasanya Lebaran kurang lengkap jika tidak ada toples-toples kue di ruang tamu. Mulai dari nastar, lidah kucing, putri saju, hingga kastangel pasti menjadi favorit anak-anak dan cocok sebagai makanan penutup.

Tak jarang, bila bersilaturahmi untuk sekadar meminta maaf ke rumah tetangga ataupun ke tempat saudara, kita sering menjumpai beberapa toples kue lebaran yang disuguhkan di hari kemenangan. Sebab, belum afdol rasanya bila tak ditemani kue lebaran yang beraneka macam.

  1. Amplop Hari Raya

Saat bersalam-salaman dengan tetangga dan saudara, momen menerima amplop hari raya menjadi saat yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Biasanya, di hari lebaran si empunya rumah yang dikunjungi akan menyediakan amplop yang berisikan beberapa uang yang akan diberikan kepada anak-anak.

Supaya semakin menarik bagi anak-anak, amplop dengan gambar animasi yang lucu terkadang menjadi pilihan. Banyak penjual ampol dengan motif yang lucu dan unik agar amplop yang berikan terlihat lebih menarik nantinya. Namun, banyak pula yang membagikan uang tunjangan hari raya tanpa menggunakan amplop. Jadi, penggunaan amplop ini tergantung pada pemberinya.

Dari keempat benda ciri khas di hari kemenangan, manakah yang sudah pasti ada di rumah Anda? Selamat menyambut hari kemenangan dan selamat lebaran!

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus