BOPM Wacana

Medan Juang Adakan Panggung Solidaritas Untuk Warga Kulon Progo

Dark Mode | Moda Gelap
Moderator mengumumkan pada tamu untuk memasukkan sumbangan ke dalam kotak donasi solidaritas untuk Kulon Progo pada acara Medan Juang: Solidarita untuk Kulon Progo, Senin (30/7) di Degilhouse. | Adinda Zahra Noviyanti

 

Oleh: Adinda Zahra Noviyanti

BOPM WACANA – Komunitas Medan Juang yang merupakan gabungan dari Degilhouse, Alphabeta, Sirkulasi Kreasi Seni (Sirkam), Pitu Room, dan beberapa komunitas di Medan, mengadakan panggung solidaritas untuk warga Kulon Progo, Senin (31/7) di Degilhouse. Komunitas Medan Juang ini sendiri merupakan kumpulan dari beberapa komunitas yang terbentuk karena adanya isu kemanusiaan yang perlu diangkat.

Citra Hasan, perwakilan Medan Juang menjelasakan acara ini bertujuan untuk menunjukkan rasa solidaritas serta menumbuhkan kesadaran kepada masayarakat kota Medan tentang isu perampasan tanah warga. Sekaligus silaturahmi antara komunitas-komunitas maupun para seniman yang peduli terhadap isu-isu tersebut. “Sekalian di-blow up isunya dan memerlihatkan solidaritas untuk Kulon Progo datang dari banyak kota,” katanya.

Ia menambahkan, dalam panggung solidaritas ini juga diadakan menonton dilanjutkan diskusi tentang pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport oleh PT Angkasa Pura I. Menurutnya perampasan tanah sebenarnya bukan lah isu yang baru melainkan sudah lama dan terjadi di berbagai wilayah indonesia dan belum mampu diselesaikan negara. Memindahkan masyarakat dengan paksa sama saja merampas hak warga tersebut.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan pengumpulan donasi untuk warga Kulon Progo. Citra menegaskan kegiatan ini merupakan solidaritas kemanusiaan untuk menunjukkan isu penggusuran dan perampasan hak warga perlu dibela serta dipublikasikan. Sehingga warga Kulon Progo tidak merasa sendiri.

Menanggapi hal ini, Lia Farida, salah satu pengisi acara berharap anak muda dapat mengisi kegiatan dengan hal yang penting dan berguna daripada sekadar menongkrong di kafe. “Setidaknya semakin banyak wadah-wadah seperti ini—panggung solidaritas—yang lebih ‘bergizi’ untuk kesehatan otak,” pungkasnya.

Citra juga berharap masyarakat mulai membaca dan peduli pada masalah krusial seperti yang dialami masyarakat Kulon Progo ini. “Sederhana saja, kalau semua petani dirampas haknya, lu mau makan apa? Plastik?” tegas Citra.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus